Leak: BERAWAL DARI KEBENCIAN BERAKHIR 24 JAM
Semua berawal ketika lelaki yang pada sore itu baru menginjakkan kakinya di negara kelahirannya, Indonesia. Yang tak lain lelaki itu bernama DEVANO.
SAMUDRA DEVANO ALFAREYZA PUTRA ARDION cowok berperawak...
❝ Kalau ada yang lebih indah dari intro lagu sempurna, itu pasti kamu. ❞
- Gibran Aldelard -
• . • .
HAII!
Gimana kabarnya?
Nungguin part 32 nggak?
Nggak nyangka ya, udah part 32 aja deh huhuu
Btw Uma nggak akan bosan-bosannya mengingatkan kalian untuk tekan bintang sebelum membaca! Kiw
🌟
Sampai jumpa dibawah!
| LET'S MOVE ON TO THE NEXT CHAPTER | ____
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
32. Short story about him
Dingg!
Dong!
Ya Tuhan! Siapa itu? Bunyi bel rumah Edrea yang ditekan oleh seseorang itu sungguh membuat Edrea frustasi. Orang itu sudah benar-benar mengganggu tidur nyenyak seorang Edrea. Sungguh, siapa orang yang ingin bertamu pagi-pagi begini ke rumah Edrea? Bertamu boleh saja, tapi tolong lah untuk tidak menekan bel itu berkali-kali, apa dia pikir Edrea ini tuli apa?
"Iya sebentar!" Teriak Edrea.
Dia perlahan membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Bola matanya terarah pada jam dinding yang terpasang apik di dinding kamarnya, jam itu menunjukkan pukul 8.
Berharap apa? Edrea panik kelimpungan layaknya orang gila karena bangun kesiangan dan terlambat sekolah? Oh, kali ini tidak. Hari ini kelas diliburkan karena kegiatan kemarin sudah lumayan membuat lelah para siswa dan guru.
Edrea menguap sebentar, lalu dia mengulurkan tangannya mengambil ikat rambut yang biasa dia pakai diatas nakas. Dia mencepol rambutnya tidak terlalu tinggi. Selepasnya, tangannya meraih jilbabnya yang terlipat rapi diatas kasur.
Tak lengkap jika bangun tidur tak melamun dahulu. Gadis itu melamun dengan tatapan kosong dan dengan mulut yang sedikit menganga.
Jujur saja, Edrea mirip ikan mujair saat ini.
Ding!
Dong!
Lanjutkan saja! Sampai Edrea sadar dari lamunannya.
Tak ingin tambah frustasi, Edrea langsung memakai jilbabnya dan bergegas keluar dari kamarnya.
Bel itu terus-terusan berbunyi, padahal pemilik rumah ini sudah berada tepat didepan pintu utama. Dengan perasaan dongkol, Edrea memutar handle pintu itu.