DEVANO - 28

855 30 3
                                    

❝Kita bisa melupakan orang yang sudah mati. Tetapi sulit untuk melupakan orang yang sudah berubah..❞

- Gavin Elvino Ganendra -

.

.

HAI HAIII

APAKABARNYAAAA!?

BAIK? OHH, ALHAMDULILLAH.

SEBELUM BACA, AYO KASIH BINTANGNYA!

Udah? Terimakasih ya.

-----

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. Menghilangkan rasa untuk menghilangkan trauma.

Telinga Devano terasa panas karena mendengar Edrea yang mengoceh pada dirinya sejak pagi tadi. Niat ingin bercengkrama dengan dengan gadis itu, malah tak jadi karena Edrea yang tiba-tiba saja sudah menyemburnya dengan ocehan-ocehan pedas andalan gadis itu. Dia mengoceh mempermasalahkan soal Devano yang semalam meminjamkannya ponsel yang baterainya sudah ingin wafat.

Baru menjadi teman saja sudah seperti ini, apalagi sudah menjadi istri nanti? Akankah telinga Devano bisa melepuh karena terus mendengarkan ocehan dari Edrea setiap harinya? Ah, jangan dulu membayangkan itu. Belum tentu mereka jodoh, benar 'kan?

"Nggak capek?" Devano baru bisa membuka suara disela-sela Edrea yang terdiam sejenak.

Edrea mendengus. Ia hendak kembali membuka suaranya, namun berhasil ditahan oleh jari telunjuk milik Devano yang sengaja cowok itu tempelkan dibibir tebal milik Edrea. "Berisik tau nggak? Gue pusing denger lo ngoceh," ujar Devano sambil memperlihatkan wajahnya yang terlihat pasrah dengan Edrea.

Tangan Edrea menepis jari telunjuk Devano yang menempel di bibirnya. "Apaan sih lo!" Sungutnya, sambil menatap Devano dengan sinis.

"Iya, gue minta maaf. Gue nggak tau kalau hp itu bakal mati." Cowok tampan itu terpaksa mengalah, guna menghentikan ocehan dari Edrea. Dan benar saja, harus ada salah satu dari mereka yang mengalah, barulah masalah akan mulai reda. Ingat, mulai reda! Belum seratus persen reda!

Bola mata Edrea berputar. "Iya, gue maafin," ujarnya malas.

"Mau makan? Gue ambilin ya?"

Bisakah Devano tidak bersikap seperti ini dengannya? Dia 'kan jadi merasa bersalah! Cowok itu selalu saja menunjukkan sikap perhatiannya pada dirinya, walau habis dimaki-maki sekalipun. Memang Devano ini lelaki idaman para kaum hawa. Selain wajahnya yang terlihat sempurna, ternyata hatinya juga sempurna.

DEVANO [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang