Leak: BERAWAL DARI KEBENCIAN BERAKHIR 24 JAM
Semua berawal ketika lelaki yang pada sore itu baru menginjakkan kakinya di negara kelahirannya, Indonesia. Yang tak lain lelaki itu bernama DEVANO.
SAMUDRA DEVANO ALFAREYZA PUTRA ARDION cowok berperawak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
40. Gak jadi meninggal. Yang meninggal Sumarno
"Lo semua ngapain pada disini?" Suara bariton Kenzie menggema di lorong rumah sakit membuat orang-orang yang sedang menangis tepat di tikungan lorong itu menoleh kepadanya.
"Ken!" Panggil Gibran.
Kedua alis Kenzie terangkat. Kaki yang berbalut sepatu putih itu melangkah mendekati mereka. "Ngapain?" tanyanya sambil berjalan. Kini pandangannya teralihkan pada dua suster yang menatap bingung lima orang remaja ini. Sekali ia mengangguk dan melempar senyum untuk menyapanya.
Dagu Kenzie terangkat seolah bertanya ada apa pada Gibran.
"Ken? Kok lo gak tau sih Devano meninggal? Liat, Ken. Dia udah pergi ninggalin kita," jawab Gibran dengan nada tegas. Dia kembali menangis sampai tersedu-sedu.
Abi dan Reynal masa bodoh dengan kehadiran Kenzie. Mereka berusaha membuat tubuh yang terkujur kaku itu bangun kembali melihat dunia.
Diliriknya Edrea yang masih menangis disisi mayat itu.
Lihat? Gavin pun menangis.
Kenzie mengulum bibirnya, ia tak kuasa menahan tawanya yang sebentar lagi akan meledak. Betul saja, tidak butuh waktu lama untuk membuat Kenzie tertawa, toh cowok itu lumayan receh gara-gara Gibran.
"AHAHAHHA NGAKAK ANJING!" Kenzie memekik dengan tawa yang masih belum bisa dikendalikan.
Otomatis lima orang remaja yang ada disana menatap bingung Kenzie. Masing-masing batinnya bertanya-tanya apa cowok itu gila?
"Biadab lo! Sahabat macam apa lo yang masih sempat-sempatnya ketawa pas sahabatnya meninggal!" sungut Gibran menatap Kenzie dengan tatapan sinisnya.
Kenzie yang ditegur Gibran langsung mengentikan tawanya. Mengatur napas untuk mengembalikan dirinya seperti semula.