DEVANO - 38

763 23 1
                                    

❝ Yang sudah berhenti jangan dipaksa terus berjalan.❞


.

.

Haloo wargakuuu!

Selamat malaaamm!

Apakabareee?

Spam paus kuy 🐋

Sebelum baca jangan lupa vote ya

Dua vote bisa?

Satu komentar?

Selamat membacaaa~

note: jangan skip narasi okee

note: jangan skip narasi okee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. Apa lagiii?

Markas Celions. Markas dimana didalamnya banyak sekali remaja begajulan yang hobi baku hantam hingga mabuk-mabukan berjamaah. Celions. Geng yang anggotanya mempunyai karakter mirip-mirip dengan Ariel. Doyan nyari ribut, berjudi, hingga memainkan cewek.

Kini suasana markas itu sedang ramai dihuni sebagian anggota, termasuk Ariel dan buntutnya. Eren.

Wajah menawan milik Ariel jelas sekali terlihat banyak luka lebam akibat mendapat hantaman dari Devano kemarin. Bibirnya yang sedikit sobek membuatnya tampak seperti maling yang baru saja dihajar massa.

Walau sudah dihajar habis-habisan ia masih bisa menjalankan kegiatannya kesana kemari, hidupnya seperti tak ada beban, luka-luka itu seperti tidak berasa sama sekali dilihatnya. Sempat curiga, apa Ariel ini titisan kucing oren?

Eren dan Ariel. Keduanya sedang asik berjudi dengan taruhan cewek bookingan yang akan diberikan pada salah satu pemenangnya.

Telapak tangan Ariel menghantam meja dengan beralaskan selembar kartu dibawahnya. Ia menyeringai menatap kartu yang baru saja ditaruhnya. "Cepet," hardiknya pada Eren yang sedang bertopang dagu menatap bingung kartu Ariel.

Dengan segala keraguannya Eren menindih kartu Ariel dengan kartu miliknya.

"Yes! I win!" Teriak Ariel dengan tangannya yang mengudara meninju angin.

Telapak tangan Eren seketika menempel di keningnya. Ia menepuknya pasrah saat Ariel berhasil menjadi pemenang. "Right, pilih." Disodorkannya benda pipih milik Eren itu kepada Ariel.

DEVANO [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang