DEVANO - 11

1.1K 40 23
                                    

"Cinta pertama dalam hidupku sudah pergi, dan tidak akan pernah kembali lagi."

.

.
{Devano}

(Holaa sebelum baca, coba putar lagu yang diatas dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Holaa sebelum baca, coba putar lagu yang diatas dulu.. supaya lebih kerasa feel-nya gitu hehe)

11. I lost my Hero.

Tuttt...

Sambungan telepon itu mati begitu saja, air mata Edrea mulai terjun dengan bebas, separuh jiwanya terasa hilang setelah mendengar kabar dari seseorang yang menelpon tadi. Ia tak tahu harus bagaimana lagi sekarang, apakah dirinya bisa tetap melanjutkan hidupnya tanpa orang yang sangat ia sayangi itu?

"Rea? Lo kenapa?" tanya Cindy sambil mendekati gadis itu.

Dela turut mendekati Edrea, lalu mengelus pundak gadis itu. "Kamu kenapa?"

"Ayah gue..."

"Ayah lo kenapa? Udah sampai dirumah ya?" tanya Cindy.

Edrea menggeleng pelan. "Ayah gue meninggal," lirihnya.

Semua orang yang ada di sana tentu saja terkejut mendengar pernyataan dari Edrea, mereka semua serentak berucap, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un."

Edrea mengembalikan ponsel milik Dela, Dela menerimanya, Edrea segera bergegas pergi meninggalkan lapangan.

"Edrea!" Panggil Cindy, namun tak direspon sama sekali oleh Edrea.

°°°°

Edrea berlari keluar sekolah, mata lentiknya tiada henti mengeluarkan cairan bening yang turun dengan deras di pipinya. Hari ini sungguh hari yang berat bagi Edrea, ia harus mendengar kabar bahwa pahlawan terhebat dalam hidupnya sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Edrea terus berlari di pinggir jalan, ia tidak terpikirkan akan menaiki transportasi umum.

"Pasien atas nama Rendika Ghandi telah meninggal dunia pada pukul 15:25 tadi, sekarang jenazah beliau sedang menuju ke rumah duka."

Suara itulah yang terus hadir dipikiran Edrea, itulah suara seseorang yang menelponnya tadi. Edrea menangis, terus menangis sambil memaki dirinya sendiri.

"Lo nyusahin! Lo bodoh Edrea!"

"Lo yang udah buat Ayah lo meninggal!"

"Andai lo gak pergi dari pesantren waktu itu, Ayah lo mungkin tadi gak akan nyamperin lo kesini," batinnya.

Tiittt..!!

DEVANO [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang