"PDKT"
Pernah, Di pilih, Kemudian, Tereliminasi-Kenzie Akarsana
5. Hukuman.
"Pan?" panggil Gibran kepada Devano yang berada tepat di samping dirinya.Sang empu yang dipanggil hanya berdeham sembari menyugar rambutnya yang agak sedikit berantakan, tentu saja kegiatannya itu langsung mengundang teriakan para gadis-gadis di SMA Pelita Bangsa.
"Seriusan, Lo yakin mau tanding basket sama Ariel?" tanya Gibran.
Devano menoleh, dan menatap Gibran dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Ya serius, kenapa emangnya? Lo takut?"
Gibran menggeleng. "Ya ngga lah, gue cuma nanya aja. Emang ga boleh?"
"Pertanyaan Lo itu aneh."
"Tau," sambung Kenzie.
Gibran berdecak. "Apa si Lo? Ikut-ikutan aja."
"Depano..." panggil Gibran lagi.
Devano merotasikan kedua bola matanya. "Apa lagi," jawab Devano jengah.
"Gini, tanding basket itu kan minimal 5 orang. Lah kita? Kita cuma tiga orang, dua orangnya lagi siapa?" tanya Gibran.
"Liat aja nanti," ucap Devano, lalu melenggang pergi memasuki ruang kelasnya.
°°°°
Tringggg!
Alarm jam weker Edrea berbunyi dengan sangat nyaring, tetapi sang pemilik jam itu masih saja tertidur dengan lelap.
Selang beberapa menit kemudian, alarm Edrea kembali berbunyi. Mungkin kali ini suaranya agak sedikit lebih nyaring sehingga berhasil membangunkan sang pemilik jam itu.
Edrea mulai bangkit dari tidurnya, tangan lentiknya melayang mengambil benda yang sudah berhasil membangunkannya tadi.
Edrea mematikan alarm itu, lalu perlahan mata terbuka dan melihat jarum jam yang tertera disitu. Mata Edrea membulat sempurna, ia terkejut karena melihat jam yang ternyata sudah lewat dari dugaannya, jam itu menunjukkan pukul 07:45.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Edrea segera bangkit dari kasurnya dan berlari memasuki kamar mandinya.
°°°°
Kringg kringg!
Bel pertama pun berbunyi, tanda semua siswa sudah harus memasuki kelasnya masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
Lain lagi dengan kelas XII MIPA-2, kelas itu malah ramai sendiri. Ada yang sedang menggosip, ada yang sedang tidur, ada yang sedang bermain handphone, ada yang sedang melawak, ada pula yang sedang diam dan membaca buku, seperti Devano.
Mengapa kelas ini ramai? Jawabannya, karena sang guru hari ini tidak dapat mengisi jadwal di kelas ini dikarenakan sang guru sedang ada urusan mendadak.
Devano merasakan sesuatu yang aneh, ia menoleh ke kursi yang ada disampingnya. Ia mengerutkan keningnya lalu membatin 'tumben ni orang belum datang? Biasanya juga dia datang lebih awal dari gue', Devano melamun memperhatikan kursi milik Edrea.
Entah mengapa ia merasa agak khawatir dengan gadis itu, apa karena... Ah tidak mungkin, ia tidak akan secepat itu jatuh cinta kepada seorang gadis yang baru saja ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO [ On going ]
Teen FictionLeak: BERAWAL DARI KEBENCIAN BERAKHIR 24 JAM Semua berawal ketika lelaki yang pada sore itu baru menginjakkan kakinya di negara kelahirannya, Indonesia. Yang tak lain lelaki itu bernama DEVANO. SAMUDRA DEVANO ALFAREYZA PUTRA ARDION cowok berperawak...