"Minum dulu."
"Nggak perlu, gue mau lo jelasin secepatnya," tuntut Odeiva, menatap tajam pada Riko yang baru saja datang bergabung di meja kedai sembari membawa tiga gelas kopi.
"Bagian mana yang mau lo tahu?" Riko menghela napas berat, "sebenarnya gue males banget inget-inget masa lalu."
Seorang perempuan yang berada di sebelah Odeiva berdeham, kemudian mengambil satu gelas di atas meja.
"Anggap aja gue nggak ada. Gue di sini cuma nemenin Dei, kok, soalnya kalau dia sendirian takutnya ada yang fitnah selingkuh," ucap Kalila, selanjutnya menikmati kopi dengan tenang.
Odeiva menilik perempuan berhijab itu, kemudian pandangan sepenuhnya fokus pada Riko. "Bukan cuma lo, gue juga sebenarnya nggak mau ubek-ubek masa lalu, tapi gue penasaran. Emang Adel pernah cemburu sama gue?"
Riko tersenyum masam, kemudian mengangguk. "Bukan cemburu, sih, lebih ke was-was kalau Farel malah suka ke lo dan ninggalin Adel," terangnya.
Mengangguk paham, Odeiva menggigit bibir bawahnya. "Adik sepupu lo pernah ngomongin soal gosip tentang gue, katanya lo yang tahu gosip apa. Jelasin ke gue."
Selain tentang Adel dan Farel, Odeiva pun penasaran pada gosip yang dikatakan Kayla padanya. Sudah pasti semua ini berkaitan, dan ia akan mengulik satu per satu sampai jelas dan dipahami olehnya.
Lelaki itu menghela napas berat. "Temen lo nggak apa dijadiin patung kek gitu?" Mengalihkan pembicaraan.
Odeiva mendesis memberikan peringatan. Bisa-bisanya Riko mengalihkan topik di saat dirinya sudah sangat penasaran pada rahasia-rahasia yang disembunyikan darinya.
"Adel nyamperin Farel di tongkrongan, dia kasih tahu ke Farel tentang keresahan hatinya, tentang lo yang suka sama Farel, dan tentang dia yang insecure karena kecantikan lo," jelas Riko, "itu bikin temen-temen ngomongin tentang lo, kalau nongkrong pasti isinya tentang lo yang suka Farel dan gue yang dianggap aksesoris doang."
Di sini Odeiva bisa melihat wajah terluka Riko ketika mengucapkan kalimat terakhir. "Dan akhirnya lo pura-pura selingkuh di depan gue, yang ternyata itu adik sepupu lo yang masih SMP?" tanyanya, menuntut.
Riko mengangguk. "Tapi lo percaya, 'kan?" terkekeh pelan, "adik gue itu emang tinggi, pertumbuhannya cepet. Sekarang aja badannya udah kayak cewek kantoran, padahal masih kelas tiga SMA."
"Kayla maksud lo?" Kalila menimpali, "iya, sih, emang dari SMP dia udah kayak anak kuliahan."
Lelaki itu mengerutkan kening. "Lo ... kenal Kayla?"
Kalila mengangguk. "Dia sering nginep di rumah temennya yang nama Risya, 'kan? Beberapa kali juga gue lihat lo jemput dia di rumah itu."
"Kok lo tahu? Temen lo stalker?" Riko beralih pada Odeiva.
"Bukan," sahutnya, "dia pacar kakaknya Risya."
Odeiva meraih gelasnya, kemudian menyesap sedikit isi dari gelas tersebut. Tak disangka dirinya bisa akrab dengan lelaki yang setengah mati dihindarinya. Riko nampak bersikap biasa saja, meski tadi sempat terlihat tatapan terluka saat menjelaskan alasan pura-pura selingkuh.
"Ngomong-ngomong, lo nggak perlu balas dendam ke Adel," ujar Riko kemudian.
Mendengkus, ujung bibir Odeiva terangkat. "Balas dendam gimana maksud lo? Gue diem doang, nggak mau ngapa-ngapain." Berkilah.
Dari tatapan Riko, terlihat jelas bahwa tak percaya dengan ucapan mantan pacarnya itu. "Seperti yang lo lakuin ke gue, Dei. Dan itu berhasil. Lo berhasil bikin gue bungkam," akunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubuat Konten, Suami Kaya Kudapat (END)
RomanceOdeiva Swanelly memiliki tujuan hidup baru setelah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Ia ingin terkenal di aplikasi tiktok, semakin hari, rasa ingin dikenal semakin tinggi. Di suatu hari saat pergi berdua bersama sahabatnya, Odeiva tak bisa men...