OD 24 : Kedai, Senja, Pertemuan

16.6K 1.6K 26
                                    

Odeiva bingung mengapa dirinya berakhir di tempat ini, alih-alih mengikuti suaminya kembali ke apartemen, ia malah memacu mobil menuju kedai milik Riko. Ada satu hal yang ingin dipastikan olehnya dari lelaki itu.

Jika memang Farel sebegitu menghindarinya, dan Adel yang membohonginya, Odeiva mencari jawaban apakah mereka berdua pernah menghargainya sebagai manusia?

Sebab selama ini Odeiva merasa mereka berdua tulus berteman dengannya, tetapi ternyata menyimpan kebohongan. Riko pernah melakukan kesalahan yang sama, hanya saja Odeiva mendiamkan karena tak peduli jika hubungan ini berakhir begitu saja. Namun, dalam kasus Adel sangat berbeda, jauh sebelum bertemu Riko, Odeiva telah mengenal Adel lebih dulu.

Kedai di sore hari ramai pengunjung, tak ada seorang pun yang dikenalnya. Odeiva menunggu kedatangan Riko, yang sebenarnya mereka tak pernah janjian atau Odeiva tak mengatakan apapun pada lelaki itu akan datang hari ini ke kedai. Ia hanya mengandalkan peruntungan, bisa bertemu dengan Riko hari ini.

Saat pertama kali ke kedai ini, Riko terlihat berada di belakang bar, tetapi sekarang lelaki itu tak terlihat batang hidungnya. Odeiva menghela napas berat, sejak awal ia menyadari bahwa usahanya akan sia-sia karena Riko pasti ikut membodohi dirinya dan tak akan membocorkan tentang Adel.

Namun, melihat tanda-tanda lelaki itu masih menyukainya, membuat Odeiva berani mengambil tindakan ini. Ya, orang yang selama ini ia hindari, sekarang malah menjadi orang pertama yang ditemui untuk meminta penjelasan agar hatinya ini menjadi lebih tenang.

Mata Odeiva melirik ketika mendapati siluet lelaki yang dikenalinya baru saja keluar dari mobil. Alisnya terangkat, mendapati Riko berjalan menuju sisi lain mobil dan membuka pintu. Seorang perempuan muda keluar dari sana, keduanya saling melemparkan senyum, siapapun yang melihat pasti tahu bahwa nuansa merah muda ada di sana.

Odeiva menghela napas berat. "Manusia cepet banget berubah," gumamnya, "kemarin dia mabuk-mabukan di hari pernikahan gue, sekarang punya gebetan baru."

Harusnya Odeiva sadar bahwa waktu terus berjalan dan hati seseorang bisa berubah-ubah sesuai kehendak. Bagi Odeiva yang hanya mengandalkan apa yang dilihat dan didengarkan di hari kemarin, tak akan bisa bertahan dalam satu lingkaran pergaulan jika tidak terus meningkatkan rasa ingin tahu.

"Gue pulang aja kali, ya? Ini udah mau malam juga." Odeiva bergumam lagi.

Lama berdiam diri membuatnya jadi terbiasa berbicara sendiri, ia jadi teringat pemeran di sinetron yang membagikan isi hati dalam bentuk suara, padahal hanya sendirian di tempat itu. Ya, begitulah sekarang Odeiva, mau bagaimana lagi, ia sudah tak memiliki orang yang bisa dipercaya.

Odeiva keluar dari kedai, Riko sudah lama menghilang dari area parkir. Ia sendiri tak tahu ke mana lelaki itu setelah melihat kenyataan bahwa ia telah terlupakan. Miris, Farel yang disukai akan menikahi sahabatnya, Riko yang menunjukkan rasa suka, kini telah memiliki perempuan lain, sedangkan Lansaka, suaminya malah tak sedikit pun terlihat mencintainya.

"Dei," panggil seseorang.

Ia menoleh, mendapati Riko menatapnya dengan mata terkejut. Odeiva mengulas senyum kecil, kemudian berjalan meninggalkan lelaki itu menuju mobil. Derap langkah terdengar mendekat, satu tangan Odeiva ditarik dan terpaksa memutar tumit.

"Lo udah tahu?" tanya Riko, terlihat khawatir.

Mendengarkan itu, Odeiva mengembuskan napas kecewa. Ternyata benar, di sini dirinya yang dibodohi. "Gue mau balik."

Riko menggeleng. "Masuk, yuk, biar gue cerita semuanya dari awal."

"Nggak, gue mau pulang, nggak mau denger apa-apa." Odeiva memaksa tangannya dilepaskan oleh Riko.

Kubuat Konten, Suami Kaya Kudapat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang