Tahun Baru

8.4K 1.3K 80
                                    

RUNA

Belum pernah sebelumnya aku jatuh cinta secepat ini.

Seorang Runa tidak mungkin menyukai seorang laki-laki yang baru ia kenal sekitar satu bulan. Namun tampaknya seorang Satya Wiranegara adalah sebuah pengecualian.

Hufft. This is either a really bad thing or a really good thing. Entah aku yang terlalu terburu-buru atau memang karena Satya bisa membuatku merasa nyaman. Atau jangan-jangan hanya karena aku penasaran sehingga berujung pada ketertarikan.

Yang pasti hari ini adalah hari keduaku tidak masuk kerja karena sampai sekarang aku masih demam. Jadilah dalam dua hari terakhir ini aku menghabiskan waktu di atas tempat tidur, sekaligus merepotkan Mama yang merawatku dengan telaten.

Ngomong-ngomong soal Satya, kami sudah saling bertukar pesan alias chatting-an secara rutin. Ia kerap menanyakan kabarku di sela-sela kesibukannya di kantor. Semalam aku juga sempat mengirimkan foto masakan mamaku kepadanya, semangkuk soto ayam favoritku lengkap dengan perkedel kentang serta sambal rebon yang terlihat menggiurkan. Tidak lama kemudian ponselku pun berkedip dengan balasan dari Satya.

Satya:
Mama kamu nggak mau daftar GoFood aja? Biar saya bisa pesan masakannya lewat online.

Aku:
Hehe, you wish! :p

Dua malam lagi adalah malam tahun baru. Aku pun jadi teringat dengan ajakannya di rooftop waktu itu.

Aku:
Malam tahun baru kamu ke mana?

Satya:
Kamu maunya ke mana?

Aku:
Kan saya lagi sakit. Nanti belum tentu dikasih keluar sama Mama.

Satya:
Oh iya! I guess I have no plan then :(

Aku:
Hmm... Gimana kalau kamu makan malam di sini? Nanti saya pasti udah mendingan walaupun belum boleh keluar rumah sama Mama.

Satya:
Beneran? I would love to!

Aku:
Iyaaa! Mama saya seneng masakin buat orang. She'd be happy to meet you.

Satya:
Awesome! :)
See you in two days, Runa.

Namun esok malamnya, sehari sebelum malam tahun baru Satya malah mengabari bahwa dia akan berangkat ke Sydney.

Satya:
Gimana kondisi kamu?

Aku:
Udah jauh lebih baik. Udah nggak panas lagi.

Satya:
Syukurlah. Saya baru ingat harus berangkat ke Sydney malam ini. Ada acara tunangan sepupu.

Aku:
Oh ya? Tunangannya pas tahun baru banget?

Satya:
Haha iya. Karena keluarga besar kami mau sekalian tahun baruan di sana kayaknya.

Aku:
Oh, gitu...

Hmm. Jujur aku lumayan kecewa. Ajakan malam tahun baruan bersama darinya ternyata batal karena acaranya sendiri.

Bisa kubayangkan menghabiskan tahun baruan di Sydney pasti lah jauh lebih menyenangkan daripada tahun baruan bersamaku di apartemen sederhana ini. Mungkin keluarganya sudah menyewa hotel di Darling Harbour atau kapal pesiar untuk menyaksikan pertunjukan kembang api di sekitar Harbour Bridge dari dekat.

Rahasia RunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang