Indah

7.2K 1K 17
                                    

SATYA

Soundtrack hidup gue rasanya sudah berubah dari Hole in My Life menjadi Every Little Things She Does Is Magic, lagu populer lainnya dari The Police. Ketika selama ini gue merasa ada kekosongan dalam hidup gue, Runa datang mengisinya seperti sebuah sihir yang membuat segalanya menjadi lebih indah.

Every little thing she does is magic
Everything she do just turns me on
Even though my life before was tragic
Now I know my love for her goes on

Seperti judul lagu tersebut, segala hal kecil yang Runa lakukan terasa magis buat gue. Dari mulai matanya yang indah, sampai segala kejutan-kejutan dari cerita dan mimpi dalam hidupnya. Hari ini ternyata gue dapat satu lagi kejutan baru. Pagi tadi tiba-tiba dia datang ke apartemen dan membawakan gue makanan dari rumahnya karena gue lagi demam. Entahlah, mungkin bagi banyak orang lain hal kayak gitu udah biasa dilakukan sama orang yang pacaran, tapi gue tahu Runa melakukannya dengan tulus dan rasa sayang yang besar buat gue. I'm really grateful for that.

Baru kali ini gue harus bersyukur kalau gue sakit. Awalnya tadi pagi gue ngasih tahu dia tanpa tujuan apa-apa, yah palingan cuma buat dapat perhatian kecil dari dia aja sih. Tapi gue nggak nyangka kalau dia sampai datang pagi-pagi buat ngasih gue makan dan nemenin seharian. Well, HAMPIR seharian... kalau bukan karena blind date keparat itu, waktu kebersamaan kami pasti bakalan lebih lama lagi.

Tapi gue percaya sama dia sepenuhnya. Laki-laki manapun yang dia temui malam ini nggak bakalan mengubah apapun dari hubungan kami berdua-

Ponsel gue tiba-tiba berbunyi karena sebuah panggilan. Setelah membaca nama yang tertera di layar, tanpa pikir panjang gue pun mengangkatnya.

"Apaan? Ganggu gue istirahat aja."

Seperti biasa di ujung sama Alan terkekeh ringan.

"Di mana lo?" tanyanya.

"Di rumah lah."

"Keluar bentar dong. Tempat biasa. Suntuk gue."

"Males. Gue lagi nggak enak badan. Ajak Molaf aja."

"Tumben anaknya Pak Gana sakit. Mau gue jenguk nggak?"

"Nggak usah. Lo jenguk, gue tambah sakit entar."

"Bangke."

"Lo juga tumben suntuk. Cewek-cewek lo yang dari Sabang sampai Merauke itu nggak ada yang available malam ini?"

"Ada. Tapi aku kan maunya cuma sama kamu..."

"Sialan," sahut gue dengan nada jijik. Namun entah kenapa gue justru beneran jadi pengin ketemu Alan. Kayaknya gue mulai kangen sama obrolan sampah kami berdua setelah semingguan nggak pernah ketemu karena kerjaan dan, ehem, pacaran.

"Yaudah gue ke sana deh. Ajak Molaf juga nggak?"

"Yes, gue ajak dia entar. See you there!"

Dalam waktu singkat gue pun udah berangkat dan sakit gue rasanya udah hilang begitu aja. Mungkin kalau Runa tahu ini dia bakalan ngomel.

Wait, speaking of the devil... Runa is calling.

"Halo?"

"Satya, kamu lagi di mana?"

Oke, sekangen-kangennya gue sama Alan, lebih kangen lagi gue sama Runa. Padahal baru aja tadi siang kita ketemu. Dan seandainya Alan tahu gue udah punya pacar dan sesayang ini sama seorang perempuan, udah pasti dia bakalan mengolok-olok gue sepanjang malam.

"Kenapa, Runa? Aku lagi di jalan... Temen aku ngajak ketemuan. Katanya penting." Ah sial, gue malah bohong. Padahal ketemu Alan nggak penting-penting amat sih. Tapi gue nggak enak karena Runa tahu gue harusnya istirahat, tapi malah keluyuran malam ini.

"Oh, gitu..." Ada sedikit keresahan di nadanya. Entah kenapa. Runa nggak terdengar seceria biasanya. Apa karena kencan butanya?

"Aku tadinya pengin ketemu kamu," lanjutnya lagi, masih dengan suara yang terdengar kurang bersemangat. Apa apa dengan Runa gue?

"Oke, kamu di mana? Biar aku ke sana."

"Nggak, nggak. Kamu harus ketemu teman kamu kan? Besok aja kalau gitu kita ketemu di kantor. Udah malam, Satya."

"Well... aku ketemuannya di Camden daerah Cikini. Kalau mau join aja," ucap gue menyebutkan nama bar favorit Alan sekaligus tempat kami akan bertemu.

Runa tidak langsung bersuara. Tampaknya ia perlu berpikir sejenak.

"Gimana?" tanya gue lagi.

"Oke," balasnya singkat yang membuat gue tersenyum dalam hati.

Namun setelah beberapa saat gue pun baru sadar dan panik, gue harus bilang apa sama Alan-dan Molaf-soal hubungan gue sama Runa kalau mereka ketemu nanti?!

Astaga!

~

Rahasia RunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang