PART 7

2.5K 170 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

~~~~

Kinaan sampai di rumahnya, ia mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah.

Rissa datang menghampiri Kinaan, Kinaan menyambut uluran tangan Rissa untuk menyalami punggung tangan ibunya.

"Baru pulang kak?"

"Iya mah"

"Yaudah ganti baju dulu abis itu turun makan ya"

"Iya mah"

Kinaan pergi menuju kamarnya untuk mengganti pakainnya, setelah ia turun menghampiri mamahnya di ruang makan.

"Sini kak duduk"

"Iya mah"

Kinaan duduk di kursi yang disediakan oleh Rissa. Rissa duduk disebelah Kinaan, memandang anaknya yang sepertinya sedang berseri - seri.

"Kak" panggil Risa, Kinaan menoleh.

"Iya?"

"Kenapa? Kok kayak bahagia banget"

"Gapapa kok mah" ujar Kinaan namun dengan wajah yang tersenyum.

"Hemm, mau coba bohong nih sama mamah"

"Atau jangan - jangan menyangkut cewek yang kamu suka itu, iya kan? Hayooo ngakuuu" lanjut dengan Rissa menggoda Kinaan, membuat pipi Kinaan seketika memerah bagaikan kepiting rebus.

Rissa merasa gemas pada anaknya ini, ia mencubit pipi Kinaan gemas. Membuat Kinaan memekik kesakitan.

"Aduh, aduh sakit mah" sambil mengusap pipi nya yang tadi di cubit oleh Rissa.

"Abis kamu gemesin sih kak, salting kayak gitu"

"Y-ya gak tau" Kinaan malu menutup pipinya yang kembali memerah.

"Ada kejadian apa tadi di sekolah, sampe pulang - pulang senyum - senyum gini" tanya Rissa dengan menaik turunkan alisnya.

Kinaan merasa malu, tapi tak ayal Kinaan akan menceritakan kejadian tadi saat bersama Riri kepada mamahnya.

"Tadi pas di sekolah--" Kinaan sengaja menggantung ucapannya agar Rissa merasa penasaran.

"Iya? Terus?" Tanya Rissa merasa geram karena anaknya bicara dengan setengah - setengah.

"Riri nemenin Kinaan, pas di ruang osis, ya bukan nemenin, sih Kinaan yang maksa hehehe" ujar Kinaan diakhiri dengan kekehan.

Rissa menggelengkan kepalanya mendengar kelakuan anaknya. Bisa - bisanya memaksa anak orang untuk menemani nya mengerjakan tugas osis.

"Terus cewek itu marah?"

Kinaan menggeleng kemudian mengangguk, membuat Rissa bingung, manatap Kinaan penuh tanda tanya.

"Jadinya iya atau enggak?"

"Yaa, awalnya sih kesel gitu kayaknya, tapi akhirnya nggak kok"

Rissa menggeleng lagi, anaknya ini. Ingin sekali ia mencakar wajah tampan milik anaknya. Tapi jika di cakar nanti jelek, Rissa juga yang malu punya anak jelek. Emak laknat emang.

"Terus tadi pas pulang Kinaan anterin Riri dulu, anterin beda motor sih. Dari pada Kinaan biarin Riri pulang sendiri nanti Riri kenapa - kenapa lagi iya kan mah?" Ujar Kinaan yang masih belum melunturkan senyumnya.

Rissa hanya mengangguk, ia paham betul bahwa Kinaan tak ingin wanita yang disukainya terluka.

"Nama ceweknya siapa kak?"

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang