PART 25

1.4K 77 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku... makasih buat yang udah sempatin baca cerita aku semoga kalian suka... selamat membaca❤❤❤

"Bahagiaku adalah kamu"
- Kinaan.

~~~~

Masih diperjalanan. Saat ini motor Kinaan tengah berhenti dikarenakan lampu merah.

Posisi mereka masih sama. Yaitu Riri yang memeluk Kinaan dari belakang, dan sebelah tangan Kinaan yang memegang tangan Riri.

"Mau makan dulu gak?"

"Kenapa?" Ujar Riri tak mendengar ucapan Kinaan karena banyak kendaraan.

"Kamu laper gak?"

"Sedikit."

"Kita makan dulu ya, kebetulan aku juga lapar."

"Hm, terserah lo."

Lampu hijau menyala. Kinaan menjalankan motornya mencari tempat untuk mereka makan siang.

"Makan nasi Padang mau?" Tanya Kinaan.

"Hm, boleh."

Kinaan akhirnya mencari rumah makan Padang. Setelah menemukannya, dia memberhentikan motornya di depan rumah makan Padang.

Kinaan dan Riri turun. Mereka mepelas helmnya lalu berjalan masuk.

"Kamu mau pake apa?"

"Ayam aja." Kinaan mengangguk.

"Mas, ayamnya 2 ya." Mas - mas itu mengangguk.

"Makan disini?" Kinaan mengangguk "Iya."

"Duduk dulu disitu?" Kinaan menggenggam tangan Riri menuntun Riri duduk di meja yang disediakan disana.

Akhirnya pesanan mereka datang. Mereka mencuci tangannya di tempat yang disediakan, atau biasa disebut air kobokan.

Setelahnya mereka memakan makanannya menggunakan tangan.

Meski Riri terlahir dari keluarga yang berada. Tak membuat Riri sombong yang harus memakan makanan di restoran mewah atau lain sebagainya.

Terlebih lagi Riri adalah anak geng motor, yang sudah pasti lebih sering jajan makanan pinggir jalan.

Setelah mereka menghabiskan makanannya. Kinaan segera membayarnya. Lalu mereka berjalan kembali menuju motor Kinaan.

"Nih." Riri menyodorkan uang berwarna biru satu lembar. Kinaan menatap Riri dengan tanda tanya.

"Buat?"

"Buat ganti uang."

"Ha? Maksud kamu gantiin uang yang tadi kita makan?" Tanya Kinaan. Riri mengangguk.

"Gak usah. Kan aku yang ngajakin." Tolak Kinaan secara halus.

"Ambil."

"Riri" kali ini Kinaan berujar dengan nada yang lebih dingin dari sebelumnya.

Riri menghela nafas. Ia memasukkan kembali uangnya ke dalam saku nya. Lalu mengambil helm yang Kinaan berikan.

Setelahnya ia naik ke motor Kinaan. "Pegangan." Ia menarik tangan Riri lagi lalu memegangnya. Persis seperti tadi.

Lalu Kinaan menjalankan motornya. Menuju rumah Riri.

Tak sadar kini mereka sudah sampai di depan rumah Riri. Gerbang segera dibuka oleh kedua satpam rumah Riri.

Kinaan memasukkan motornya ke halaman rumah Riri. Setelahnya Riri turun dari motor Kinaan ia melepaskan helm nya.

Riri juga melepaskan jaket milik Kinaan yang sedari tadi melingkar di pinggangnya. Ia memberikannya pada Kinaan.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang