PART 9

2K 127 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

Bantu follow dan vote ya bestii

~~~~

Jam istirahat telah tiba, bell sekolah baru saja berbunyi. Dan murid - murid pun berjalan menuju kantin.

Kinaan sudah menunggu Riri di depan kelas. Saat guru mapel terakhir keluar, Kinaan segera masuk ke dalam kelas Riri dan menghampiri Riri.

"Ri" Riri menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya.

"Hm"

Murid - murid kembali heboh yang di dalam kelas maupun di luar kelas saat mereka melewati kelas XII IPA 1, dan melihat Kinaan menghampiri Riri.

"Mari ke kantin"

"Hm"

Riri jalan terlebih dahulu meninggalkan Kinaan, murid - murid yang sedang menuju kantin melihat Riri dan Kinaan berjalan bersamaan. Mereka kaget, dua manusia yang sama - sama dingin dikabarkan dekat akhir - akhir ini.

Bukannya menuju kantin justru Riri berjalan menuju taman belakang. Kinaan sebenarnya bingung mengapa Riri mengajaknya ke taman. Namun tak ayal ia tetap mengikuti Riri. Saat sampai di taman Riri membalikan tubuhnya menghadap Kinaan. Menatap tajam mata lelaki itu, membuat Kinaan heran.

"Kenapa?" Tanyanya heran.

"Kenapa kamu tadi menghukum keenam lelaki itu?" Kinaan kini paham arah pembicaraan Riri.

"Saya gak mau kamu merasa tak nyaman" jawab Kinaan seadanya.

"Tapi saya tidak mau murid - murid lain merasa kalau tidak ada keadilan di sekolah ini"

"Maksud kamu?"

"Dengan anda berprilaku seperti tadi banyak orang yang beropini kalau kamu menghukum mereka bukan karena kesalahan mereka. Tetapi karena saya, karena saya cucu pemilik sekolah ini" ujar Riri dengan nada sedikit memburu menahan emosinya. Bahkan tangannya saat ini terkepal kuat.

"Saya tidak bermaksud seperti itu"

"Maafkan saya, jika karena perlakuan saya tadi membuat mereka salah paham atas tindakan saya" lanjutnya.

"Hm"

"Saya akan jelaskan ini semua ke pada mereka maksud dan tujuan saya saat memberi hukuman kepada keenam lelaki tadi"

"Ya, setelahnya tolong berjaga jarak pada saya"

"M-maksud kamu?" Kinaan merasa terkejut dengan permintaan Riri, mana mungkin ia bisa menjauhi Riri, baru juga PDKT ya kan.

"Kita cukup dekat jika sedang ada urusan sekolah saja, selebihnya tidak" kemudian Riri pergi meninggalkan Kinaan. Kinaan terdiam di tempat, mencerna ucapan Riri.

Apakah perlakuannya tadi salah? Sampai - sampai Riri meminta dirinya untuk menjauhkannya. Saat sedang melamun, ada yang menepuk bahu Kinaan. Kinaan tersadar lalu menoleh.

"Ngapain disini? Gak ke kantin Naan?"

"H-hah, i-ini mau ke kantin kok ayo Dit"

Kinaan dan Aditya berjalan menuju kantin. Saat sampai di kantin, mata Kinaan menangkap Riri yang duduk di pojokan sendirian. Kinaan ingin menghampiri Riri, tetapi tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh Aditya. Aditya menarik lengan Kinaan menuju meja teman - temannya. Daffa, Azzam, Agung dan Anton lebih dulu ke kantin. Sedangkan tadi Aditya habis dari toilet lalu melihat Kinaan sendirian melamun di taman. Makanya ia menghampiri Kinaan.

"Hayyy pak boss"

"Loh kok pak bos kesini? Bukannya tadi bilang mau istirahat sama Riri?"

"Oh iya ya"

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang