PART 51

1.2K 79 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤

"Kalau kamu ninggalin aku, lebih baik aku pergi."





~~~~

Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Kinaan terbangun, ia segera berlari ke kamar mandi lalu pergi ke luar. Ternyata di ruang tamu sudah ada Riri yang hendak berpamitan pada Rissa.

"Riri pamit ya tante"

"Iya sayang, hati - hati ya"

"Iya tante, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Eh, Riri mau kemana?" Teriakan itu berasal dari siapa lagi jika bukan Kinaan.

"Pulanglah" sinis Rissa.

"Gak, gak boleh, Riri kan udah janji mau rawat Kinaan."

"Iya tapi sekarang lagi ujian Kinaan, gak mungkin Riri meninggalkan ujiannya demi kamu doang."

"Pokoknya Riri gak boleh pergi!!!"

"Kinaan!"

"Mah!" Rissa menghela nafas. Kinaan selalu saja keras kepala. Selalu ingin mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Riri berani pergi Kinaan ikut pergi!" Egois, mungkin terbilang egois, tapi yang Kinaan takutkan hanya satu, Riri pergi meninggalkannya dan tak akan menepati janjinya untuk merawat dirinya hingga sembuh.

Rissa menghela nafas, harus pakai bujuk rayu seperti apalagi untuk membujuk Kinaan agar bisa mengizinkan Riri pergi. Sedangkan waktu menunjukkan sudah hampir pukul setengah tujuh. Dan jam masuk jam 7.

"Kinaan, nanti abis pulang sekolah Riri pasti bakal kesini lagi." Kinaan tetep menggeleng.

"Gak, gak boleh, Riri harus sama Kinaan gak boleh kemana - mana!" Teriak Kinaan.

Kinaan meraba - raba sesuatu, ia menemukan pisau yang tak jauh dari sana. Ia mengarahkan pisau tersebut ke perutnya sendiri. Membuat Rissa menjerit untuk meminta Kinaan melepaskan benda tajam itu.

"KINAAN LEPASIN, KINAAN!!!" Ujar Rissa dengan air mata. Ia takut anaknya akan berbuat nekat.

"Kinaan lepasin benda itu" pinta Riri.

"Nggak, kamu mau ninggalin aku, kalo kamu ninggalin aku mending aku pergi hiks" ujar Kinaan ikut menangis.

"Kinaan lepasin itu nak, jangan macem - macem sama benda tajam" ujar Rissa dengan lembut.

"Nggak, nggak, Kinaan mau Riri di sini hiks"

"Gue bakal di sini, sama lo, gue gaakan kemana mana, sekarang lepasin benda itu" ujar Riri. Kinaan menggeleng lalu tertawa.

"Kamu bohong, pasti setelah ini kamu bakal ninggalin aku"

"No, I will be here with you"

"You're lying"

Melihat Kinaan tak melepaskan benda tajam itu, Riri melangkah maju mendekati Kinaan. Kinaan terkejut, untuk apa Riri mendekatinya.

"Lepas, gue mohon lepasin" ujar Riri lembut.

"Nggak" lirih Kinaan.

"Lepas" Kinaan menggeleng.

Tanpa aba - aba Riri memeluk Kinaan, Kinaan segera menjatuhkan pisau itu. Ia takut pisau itu akan melukai Riri. Kinaan membalas pelukan Riri dengan erat. Sangat erat.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang