PART 22

1.2K 86 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempatin baca cerita aku semoga sukaaa❤❤❤

Semoga kalian sehat selalu Aamiin🙏❤

~~~~

Sesampainya di rumah, Riri menghampiri Renata yang berada di dapur. Di jam segini Renata selalu berada di dapur untuk masak biasanya.

Jika kalian bertanya bukankah Riri dan keluarganya keluarga kaya? Yang bisa membayar seseorang untuk membersihkan rumah sekaligus memasak makanan untuk mereka?

Tetapi, Bhalendra tipe orang yang tidak menyukai makanan yang dibuat oleh orang lain. Kecuali orang - orang terdekatnya.

Itu sebabnya, mengapa Renata selalu memasak makanan untuk mereka makan.

Saat di dapur. Riri melihat Renata yang sedang sibuk dengan peralatan dapurnya.

Riri menghampiri Renata. Ia mencium punggung tangan Renata. Renata tersenyum melihat anaknya sudah pulang.

"Kamu ganti baju, abis itu turun. Makan siang dulu." Riri mengangguk. Ia pergi menuruti perintah sang ibu.

Sesampainya di kamar, Riri menaruh tas sekolah miliknya. Lalu pergi masuk ke dalam toilet untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai, Riri pergi ke ruang makan untuk makan siang bersama Renata.

"Ayo makan dulu." Riri mengangguk. Ia menyiapkan makanan untuk ia makan.

Renata dan Riri makan bersama tanpa ada pembicaraan. Setelah selesai Riri berpamitan pada Renata untuk istirahat. Renata mengangguk.

Riri merebahkan tubuhnya dikasur king size miliknya. Menatap langit - langit kamar.

Akibat kelelahan Riri memejamkan matanya dengan lelap. Menelusuri alam mimpi.

xxxx

Malam telah tiba. Sekarang pukul 7 malam. Bhalendra, Renata dan Riri sedang berada dimeja makan.

Mereka sedang makan malam bersama. Seperti biasanya mereka makan tanpa pembicaraan. Setelah selesai mereka merapihkan piring kotor dan sisa makanan mereka.

"Gimana kabar acara ulang tahun di sekolah?" Tanya Bhalendra saat mereka sedang menonton televisi bersama.

"Bakal ada acara tambahan. Yaitu, drama musical dan tarian daerah.".

"Aezhar sudah tau?" Riri mengangguk.

"Sepertinya sudah. Karena anggota osis udah mengumumkan rangkaian acara. Yang artinya sudah disetujui oleh pihak keluarga kita." Jelas Riri. Bhalendra mengangguk.

"Baiklah."

Setelahnya tidak ada lagi pembicaraan. Mereka menonton televisi dengan serius. Layar itu menampilkan sebuah drama. Ntahlah sepertinya Bhalendra terbawa menyukai film drama karena istrinya.

Pukul 8 malam. Setelah sholat isya berjamaah. Riri berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk ke kamar.

Saat di kamar. Ia membawa laptop miliknya diatas kasur dan menaruhnya di meja khusus laptop

 Ia membawa laptop miliknya diatas kasur dan menaruhnya di meja khusus laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang