PART 47

937 60 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤





~~~~

Jam istirahat berbunyi, Kinaan segera pergi berlari menuju kelas Riri. Ternyata sampai sana ia melihat Dareen yang sedang berusaha berbicara dengan Riri. Namun sayangnya Riri hanya membalas dengan dehaman.

Kinaan merasa panas saat Dareen terus mendekati Riri. Dengan tangan terkepal kuat, ia berjalan menghampiri Dareen. Ia berdeham membuat pandangan mereka berdua teralih padanya.

"Kelas kamu bukan disini." Ujar Dareen.

"Tau, waktu bapak di kelas ini juga sudah habis." Balas Kinaan membuat Dareen tak bisa menjawab.

"Waktunya istirahat, sebaiknya kamu ke kantin."

"Sudah waktunya istirahat, sebaiknya bapak keluar dari kelas ini dan langsung ke ruang guru." Balas Kinaan. Dareen menghela nafas, ia segera mengambil barang - barangnya lalu keluar dari kelas XII IPA 1.

"Kantin?" Tanya Kinaan pada Riri.

"Rooftop." Riri segera pergi meninggalkan Kinaan menuju rooftop.

Sampai di rooftop Riri mendudukan bokongnya disofa yang berada di rooftop. Diikuti Kinaan yang duduk di sebelahnya dengan sedikit menempel pada kakinya.

"Ri."

"Hm."

"Boleh aku berkata jujur?"

"Hm."

"A-aku, aku memiliki perasaan lebih ke kamu." Ujar Kinaan membuat Riri menatapnya terkejut. Kinaan menyadari tatapan terkejut dari Riri.

"Kenapa?"

"Ga"

"Hal yang saya takuti jadi kenyataan?"

xxxx


"Riri?" Panggil Anita, Riri menoleh.

"Hm"

"Mau kemana?" Tanya Anita.

"I don't know"

"Nah kalo gitu mending temenin gue ketemu pak Dareen. Soalnya pak Broto tadi nyuruh gue ke ruangan pak Dareen." Ujar Anita dengan merangkul sebelah tangan Riri.

"Ya, ya, yaaaa" ujar Anita dengan puppy eyesnya.

"Hm."

"Yeayy, asik yuhuuu. Ayo." Anita meranik lengan Riri menuju ruang Dareen.

"Assalamu'alaikum" salam Anita saat mereka sudah berada di depan pintu berwarna coklat bertuliskan nama Dareen Edward Reginald.

"Wa'alaikumsalam, masuk." Sahutan suara itu dari dalam ruangan. Anita segera membuka pintu itu, terlihat Dareen yang sedang fokus dengan berkas - berkasnya disana.

"Permisi pak." Dareen menoleh kearah sumber suara, ternyata dihadapannya ada Riri dan Anita. Dareen tersenyum kearah Riri.

"Silahkan." Anita duduk dikursi depan meja Dareen. Karena melihat Riri tak ikut duduk, Anita menarik Riri untuk duduk disebelahnya.

"Duduk Ri" bisik Anita.

"Kenapa?" Tanya Dareen saat melihat Anita berbisik ke Riri.

"Eh enggak kok pak" jawab Anita dengan cengiran khasnya.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang