PART 32

1K 53 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤

~~~~

Melihat hal itu membuat Anita dan Yani mendengus. Apa - apaan ini, niatnya kesini untuk refreshing malah jadi pening.

Gak di kanan, kiri, sekarang di depan mereka yang menebar keuwuwan. Ingin rasanya Anita membanting meja, tapi ia tak mampu untuk menggantinya.

Sedangkan Lia ia masih terisak di dalam pelukan Al. "Udah ya sayang ya."

"Hiks hiks, kangen" ujar Lia dengan lirih, membuat hati Al ikut tergores karena melihat kekasihnya yang menangis karena dirinya.

"Sayang, aku minta maaf" Al mengelus kepala Lia dengan sayang.

"Hiks i-iya" Lia menghapus ingusnya ke baju Al membuat Yani dan Anita menatap geli kearah Lia.

"Iiih geliiiii" ujar mereka membuat Lia memanyunkan bibirnya, Al terkekeh melihat ekspresi imut dari kekasihnya.

"Jalan yuk" ajak Al sembari mengelus kepala Lia. Lia menatap Al dengan mata yang berbinar.

Al terkekeh. Lia sangat lucu, mata dan hidungnya yang memerah dan masih ada bekas air mata dipipi gadis itu.

Al membersihkan air mata Lia menggunakan tangannya. Ia tersenyum, "Ayuk"

Lia mengangguk dengan semangat. "Ayo" Lia menggenggam tangan Al. Kemudian keduanya berdiri dari duduknya.

"Yani, Anita, Riri dan Mytha, Lia yang cantik mau jalan dulu ya sama mas pacar" Lia menyenderkan kepalanya dilengan Al.

"Iye" ketus Anita.

"Ih iri yaa" Lia meledek Anita.

"Li, kalo gak ada cowok lu gue geplak ya pala lo"

"Ih galak, sayanggg liatt tuhh Anita mau pukul aku kalo gak ada kamu" manjanya. Al tersenyum.

"Idih, hueek" Anita berlagak sok muntah.

"Sok imut lu, tadi aja marah - marah mulu ke orang kesurupan" ujar Anita membuat Lia malu.

"Ihh, Anita diem, syuttt" Lia menaruh jari telunjuknya dibibirnya.

"Ihh, Initi diim syitt" ledek Anita.

"Ih" Lia bersiap untuk melemparkan sendok kepada Anita namun segera ditahan oleh Al.

"Udah sayang, mending kita jalan - jalan ya, yuk" ajak Al supaya Lia meredamkan emosinya. Lia mengangguk.

"Bye anak jahanam" Lia melambaikan tangannya kearah Anita lalu pergi bersama Al.

"Anak siapa sih itu?"

"Anaknya pak Elvan" jawab Yani.

"Oh iya"

"Permisi" ujar waiters sambil mengantarkan pesanan mereka.

"Lah ini makanan dia siapa yang makan?" Tanya Yani melihat nasi goreng yang ada 2.

"Buat gue aja" ujar Anita sambil makan seperti orang kelaparan.

Merekapun fokus pada makanan masing - masing hingga selesai.

"Aahhh mantap, kenyang juga nih perut" Anita mengelus perutnya.

"Gila lo abis 2 piring"

"Wiih muantap" Anita mengacungkan ibu jarinya.

"Pulang yok"

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang