PART 1

8.9K 398 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

~~~~

Pagi ini Kinaan dan anggota osis yang lain sedang berjaga di depan pintu gerbang sekolah. Hari ini adalah hari Senin, tepat hari melaksanakan upacara bendera.

Dan siapapun yang datang telat akan dihukum oleh para osis setelah upacara selesai.

Pukul 07.01 pagar kemudian ditutup. 5 menit kemudian ada seorang siswa yang memakai motor. Karena telat siswa itu dilarang masuk dan disuruh berjaga di depan sampai upacara selesai.

Dikarenakan gerbang sudah ditutup 5 menit yang lalu, siswa tersebut dilarang masuk.

Tak lama dari itu 10 menit kemudian datang motor sport berwarna hitam dari arah luar gerbang. Sudah dipastikan bahwa murid tersebut juga telat.

"Buka" perintah seseorang dibalik helm full face nya.

"Gak bisa, anda telat" ujar wakil ketua osis 'Shannia'

"Gua bilang buka!"

"Gak!"

Orang tersebut membuka helm nya, kemudian ia turun dari motornya dan berjalan kearah Shannia.

Setelah berhadap - hadapan dengan Shannia. Orang itu menatap tajam pada Shannia, membuat Shannia sedikit takut.

"Harus berapa kali gue bilang buka!!" Ucapnya orang itu dingin.

"Gak bisa, kamu telat"

"Buka!"

"Gak bisa, kalau saya membuka gerbangnya untuk kamu, itu tidak adil dengan murid itu" menunjuk kearah murid yang telat juga

"Dia datang jauh lebih cepat dibanding kamu, dia hanya telat 5 menit sedangkan kamu 15 menit"

"Saya gak peduli!"

"Ada apa ini?" Ucap Kinaan datang menengahi keduanya, tadi ia memantau keduanya dari jauh. Merasa ada keributan Kinaan pun menghampiri keduanya.

"Ini Nan, dia datang telat tapi maksa minta dibukain pintu" adu Shannia pada Kinaan.

Kinaan menatap orang yang dimaksud Shannia. Ia menatap mata indah milik orang itu.

Itu adalah orang yang pernah ia temui waktu di koridor sekolah.

"Maaf, kamu telat" ujar Kinaan lembut.

Shannia terkejut dengan nada bicara Kinaan pada orang itu. Tak seperti biasanya, biasanya Kinaan akan berbicara dingin dan tegas kepada siapapun murid yang melanggar aturan.

"Saya tau, tadi dijalan saya ada kendala" ujar orang itu dingin.

"Ya tetep aja, apapun alasannya kamu telat!" Shannia merasa kesal pada orang itu.

"Gak usah marah ke saya bisa!"

"Gak! Emang kamu siapa yang harus aku takuti"

Orang itu mengulurkan tangannya, lalu berujar "Ayyara Fariza Alanna Anderson, Cucu ke 4 dari David Ken Anderson. Pemilik sekolah ini"

Shannia terkejut dengan penuturan gadis didepannya. Ia tak menyangka akan berurusan dengan cucu pemilik sekolah.

Shannia menatap Kinaan, sedangkan laki - laki itu tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Fariza atau biasa dikenal Riri.

Shannia menarik lengan seragam milik Kinaan pelan, Kinaan menoleh kearahnya. Shannia seolah mengode lewat tatapan matanya.

Bertanya pada Kinaan, akan membuka-kan pintu gerbang untuk cucu pemilik sekolah atau biarkan saja?

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang