PART 38

984 59 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤





~~~~

Bell istirahat telah berbunyi 2 menit yang lalu. Bu Eti pun sudah keluar kelas begitupun dengan murid - murid lainnya.

Kini yang tersisa hanya Kinaan, Riri dan Mytha yang berada di dalam kelas.

"Woi, pacaran mulu" Kinaan menaikkan alisnya saat orang yang tadi memanggilnya itu mendekat kearahnya.

"Latihan basket pak boss Ya Allah" ujar Anton prustasi. Ketosnya yang satu ini jika sudah bucin sangat berbahaya.

"Duluan aja"

"Gak, gak, gak. Ntar lo lama mending bareng"

"Se-tujuh. Ntar lo disini bucin - bucin nan mulu" ujar Agung.

"Ya" Kinaan berdiri lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Riri.

"Jangan langsung pulang." Setelah membisikkan Riri ia langsung pergi meninggalkan Riri dan yang lainnya.

"Buset, pak Ketos bisikin apaan tuh?" Azzam menaikkan bahunya acuh. Lalu ia berjalan menyusul Kinaan.

"Tungguin woi" Anton mengejar teman - temannya yang sudah berjalan lebih dulu.

Saat mereka sudah pergi, Riri menoleh kearah Mytha. Mytha menaikkan alisnya.

"Nanti sore ke markas"

xxxx

"Woi, antri coyy" ujar Anita tidak terima kepada Ika dan kawan - kawannya yang menyelak antriannya.

"Tau, antri - antri" tetapi Ika dan antek - anteknya itu tidak peduli.

Anita segera maju ke depan lalu menarik kerah baju Ika, ia sudah kepalang emosi melihat tingkah Ika dan kedua antek - anteknya.

"Maksud lo apa HAH?"

"HARUSNYA LO ANTRI TAU GAK LO"

"Nggak." Ika berujar dengan santai membuat Anita ingin memukul wajahnya.

Tapi sebelum itu lengan Anita ditahan oleh seseorang. Anita menoleh, ia menyerngitkan alisnya. Seperti kenal dengan seseorang dihadapannya.

"Jangan urusin dia" seseorang itu menarik Anita agar menjauh dari Ika.

"Lepas" Anita menghempaskan genggaman lelaki itu di tangannya.

"Eh bentar deh" Lia memutar otaknya. Seperti tidak asing dengan seseorang yang menarik Anita.

"Eh, itu Aditya kan temennya Kinaan, kan ya?" Tanya Yani memastikan. Betul, tepat dugaannya.

"Eh iya itu Aditya."

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang