PART 17

1.5K 92 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....



"Menghayal bisa hidup bersamamu saja sudah indah, apalagi itu menjadi sebuah kenyataan"

-Kinaan.


~~~~

Kinaan pergi berlarian mencari kebradaan Riri. Setelah melamun tadi ia tak melihat Riri.

Wajah Kinaan terlihat sangat gelisah. Ia takut terjadi sesuatu pada gadisnya. Ia menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari kebradaan Riri.

Tepat. Sorot mata nya menangkap gadis cantik yang sedang duduk di kursi taman sendirian.

Kinaan menghampiri gadis itu. "Ririii." Riri menoleh ke arah Kinaan. Ia menaikkan sebelah alis nya seolah bertanya kenapa?

"Kamu dari mana? Aku cariin."

"Jogging."

"Iya, tapi kenapa harus ninggalin." Riri menaikkan bahu nya acuh. Lalu ia meminum minuman yang tadi ia beli.

Kinaan melihat nya ikut haus. Lebih lagi ia lupa membawa minum. Riri menatap Kinaan, memberikan satu botol minuman yang belum dibuka. Ia membeli dua tadi.

"Nih."

"Terima kasih." Kinaan menerima minuman itu, lalu meminum nya.

"Udah jam setengah delapan."

"Kamu belum makan kan?" Riri mengangguk.

"Sebaiknya kita makan dulu." Riri mengangguk kembali.

"Yuk, kita cari makanan pagi ini." Kinaan menggenggam tangan Riri. Ia takut Riri akan meninggalkannya lagi.

Lama berkeliling akhirnya mereka menemukan penjual makanan yang bisa mereka beli untuk sarapan.

"Itu ada tukang bubur, mau beli?" Tanya Kinaan.

"Boleh."

Kinaan dan Riri menyebrangi jalanan. Karena posisi tukang bubur itu berada di sebrang jalan.

"Mang bubur nya 2 ya, kamu campur kan?" Tanya Kinaan pada Riri di akhir kalimat. Riri mengangguk.

"Dua dua nya campur ya mang."

"Siap, di tunggu ya."

"Iya mang."

Riri dan Kinaan duduk di kursi yang disediakan untuk para pembeli.

"Capek juga ya."

"Hm."

"Ini mas bubur nya." Tukang bubur itu menyajikan bubur untuk Riri dan Kinaan.

"Terima kasih mas."

"Sama - sama mas, mba."

"Saya kesana lagi ya."

"Iya mas, silahkan." Tukang bubur itu kembali melayani para pelanggan lainnya.

Mereka berdua memakan bubur itu. Sebelum memakan, Riri hendak meletakan sambal yang cukup banyak pada buburnya.

Namun segera dicegah oleh Kinaan. Kinaan menggeleng tanda tidak mengizinkan. Riri mengerutkan dahi nya.

Mengapa Kinaan tak mengizinkannya. Padahal Kinaan bukan siapa - siapanya. Oh sungguh malang terjebak friend zone.

"Jangan makan pedes, masih pagi gak baik."

Ada benarnya juga ucapan Kinaan. Apalagi mereka habis jogging. Bisa sakit perut nanti. Riri menurut. Ia tidak jadi memasukkan sambal itu ke dalam mangkuk bubur nya.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang