PART 44

851 52 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤





~~~~

Sekarang keluarga bermarga Anderson itu sedang bersiap - siap, mereka akan pergi menuju tempat paling terkenal di seluruh dunia dari negara ini. Apalagi jika bukan Menara Eiffel.

"Asikk, gak sabar deh." Mereka tersenyum mendengar penuturan Lia.

"Kamu sangat senang ya?" Tanya Qyara pada Lia. Lia mengangguk antusias.

"Iya kak, ke Paris adalah salah satu impian Lia." Qyara tersenyum menanggapinya. Begitupun Aezhar, ia ikut bahagia semoga istri dan adiknya bisa cepat akrab.

"Ayo kita berangkat." Ujar Bhalendra, mereka memasuki mobilnya.

Selama di perjalanan, mereka memandangi jalanan nenuju Menara Eiffel. Sangat indah ternyata Negara Paris ini. Sampai tak sadar mereka sudah sampai.

"Kita udah sampai?" Tanya Lia antusias.

"Iya, ayo turun."

Lia dan Qyara menatap kagum pemandangan menara yang sangat indah itu.

"Kak, kak, fotoin Lia mau foto." Lia menyerahkan kamera yang ia bawa dari rumah kepada Aezhar.

"1...2...3" selesai mengambil gambar, Lia melihat hasil foto - fotonya. Ia tersenyum puas karena fotonya sangat bagus.

"Kak fotoin lagi aku mau sama kak Qyara." Lia menarik tangan Qyara agar mendekat. Qyara tersenyum canggung.

"Ayo kak gaya kayak gini." Lia mengajarkan Qyara untuk bergaya.

"Siap? 1...2...3"

"Lagi kak."

"1...2...3..."

"Ih bagus, sekarang gantian aku mau foto sama Riri sama Mytha kak." Qyara berjalan kepinggir dan duduk dikursi.

Lia menarik tangan Riri dan Mytha. Lia bergaya sedangkan Riri dan Mytha hanya berekspresi datar.

"Ih kalian mah datar mulu, ulang - ulang. Harus senyum."

"Hm."

Foto kali ini, Riri dan Mytha tersenyum, namun bukan tersenyum lebar. Melainkan tersenyum tipis, sangat tipis.

"Gak apa - apa deh, yang penting senyum." Lia menatap layar kamera, melihat hasil foto - foto tadi yang diambil Aezhar.

"Udah foto - fotonya?" Tanya Elvan. Lia tersenyum menunjukkan giginya.

"Udah kok pah."

"Yuk kita keliling lagi."

xxxx


Tepat hari terakhir mereka berada di Paris. Setelah sekitar 7 hari mereka disini. Akhirnya hari ini mereka memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.

"Harus banget pulang sekarang ya pah?" Tanya Lia. Ia masih ingin berada disini.

"Nanti kapan - kapan kita kesini lagi." Ujar Elvan mengelus kepala sang anak.

"Hem, janji ya pah." Lia mengulurkan jari kelingkingnya. Elvan tersenyum, ia menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Lia.

"Udah nih janji - janjinya?" Goda Irena terhadap ayah dan anak itu.

Lia dan Elvan tersenyum menatap kearah Irena.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang