PART 49

1.1K 73 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤

Part yang ditunggu - tunggu ygy...





~~~~

Rissa berusaha berkali - kali menghubungi Riri, namun tidak diangkat oleh Riri. Sedangkan Kinaan ia semakin merengek menyebut nama Riri.

"Mah Riri mah, Riri."

"Iya sayang iya."

"Mah, Riri"

"Iya."

Kira - kira seperti itulah kata yang selalu keluar dari mulut Kinaan.

"Teleponnya gak diangkat - angkat sama Riri nak." Rissa mengelus kening Kinaan yang terasa panas.

"Makan dulu ya minum obat terusnya." Bujuk Rissa, Kinaan menggeleng.

"Mau Riri"

Rissa tak bisa memikirkan sesuatu, sampai akhirnya ia berpikir untuk menemui Riri ke rumahnya.

"Kinaan, mamah kau ke rumah Riri sebentar. Mau jemput Riri suruh kesini. Kinaan nanti ditemenin sama Aditya dulu ya?" Kinaan mengangguk pelan.

"Sebentar mamah coba hubungin Aditya." Rissa menekan nama Aditya di sana, sampai panggilan itu tersambung.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, ada apa tante?"

"Tante boleh minta tolong?"

"Kalo Adit bisa Adit bantu tante." Ujar Aditya di sebrang sana.

"Tolong jagain Kinaan di rumah tante. Kinaan gak mau makan sama minum obat sebelum Riri yang nyuapin. Tadi tante udah coba hubungin Riri tapi gak diangkat, jadi tante mau ke rumah Riri aja." Ujar Rissa.

"Iya tante, nanti Adit ke rumah."

"Makasi ya nak."

"Iya tante."

"Kalo gitu tante matiin ya teleponnya."

"Iya tante."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Sambungan itu terputus. Aditya menaruh ponselnya di saku celana.

"Dasar bucin, sampe sakit karena dicuekin ayang." Gumam Aditya.

"Mau kemana lo?" Tanya Anton melihat Aditya akan pergi menggunakan jaketnya.

"Ke rumah Kinaan."

"Ngapain?"

"Diajak makan siang." Ujar Aditya asal, ia segera menjalankan motornya.

"Lah kok kita gak diajak?" Tanya Anton, Azzam dan Agung menaikkan bahunya.

~

"Kinaan, nanti sebentar lagi Aditya sampe, dia lagi dijalan. Kamu tunggu sebentar ya." Kinaan mengangguk.

Suara bell rumah berbunyi. "Itu kayaknya Aditya, mamah bukain dulu sebentar." Rissa berjalan ke arah pintu.

"Iya sebentar."

"Eh udah sampe nak."

"Iya tante, Kinaannya dimana?"

"Di kamar. Ayo masuk." Rissa dan Aditya berjalan menuju kamar Kinaan.

"Sayang, nih Aditya udah dateng."

"Bro, sakit apaan?" Tanya Aditya.

"Sakit hati." Ujar Kinaan asal, Aditya terkekeh. Bisa - bisanya lelaki ini masih bercanda padahal mukanya sangat lesu dan pucet.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang