PART 39

917 60 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

1 vote kalian sangat berharga buat aku, makasih buat yang udah nyempetin baca cerita aku.... semoga sukaaaa❤❤❤





~~~~

Pertandingan kembali dimulai. Suara teriakan semakin kencang karena ini adalah babak final penentuan siapa pemenang dari pertandingan bola basket antar kelas hari ini.

Azzam saat ini sedang berusaha merebut bola itu dari salah satu anggota kelas XII IPA 3. Azzam berhasil melakukan gerakan steal atau merebut bola dari lawan tanpa melakukan pelanggaran.

"Zam, woi, Zam, oper gue gc." Teriak Anton.

Azzam menoleh ia melemparkan bola itu kearah Anton. Anton menerima ia menembakkan bola basket itu kearah ring.

Dan ya, pertandingan selesai. Kemenangan diraih oleh kelas XII IPA 2.

Azzam, Aditya, Anton dan Agung berlarian keliling lapangan. Tetapi tidak dengan Kinaan, lelaki itu hanya diam saja.

Kinaan mengibaskan rambutnya kearah belakang seolah sedang menebarkan pesona.

Siswi - siswi SMA Anderson High School berteriak histeris karena ke tampanan Kinaan bertambah 10 kali lipat dari biasanya.

Jarsey nya sudah penuh dengan keringat.  Membuat Kinaan pergi kearah tasnya berada, lalu mengambil baju ganti. Ia berjalan menuju toilet.

"Ri sumpah ya Kinaan and the geng hebat banget."

"Iya hoki banget gila." Lia mengangguk menyetujui.

"Tapi kalian ngerasa gak sih ada yang kurang?" Tanya Yani saat merasakan ada yang tidak ikut serta hadir.

Sedang memikirkan ternyata salah satu teman Kinaan, Daffa masuk ke dalam lapangan.

"Selamat bro." Ujar Daffa memeluk Aditya, Azzam dan Anton secara bergantian.

"Thank's bro."

"Gimana kalo kita makan - makan? Tapi nanti pak bos yang bayar?" Saran Azzam tak tau diri.

"Boleh tuh." Mereka mengangguk, dasar teman laknat memang.

xxxx

Kinaan telah selesai mengganti jarsey nya menjadi kaos hitam polos. Ia keluar dari toilet lalu berlari lagi kearah lapangan.

Ia menatap sekelilingnya mencari seorang, gadis kesayangannya. Ekor matanya melihat punggung seseorang yang ia cari.

"RIRIIII." Teriak Kinaan membuat kelima gadis remaja itu menoleh kearahnya.

"Riri pulang bareng saya." Ujar Kinaan to the poin saat mereka menatap Kinaan penuh tanda tanya.

Tak mendapatkan jawaban dari kelimanya, ia menggenggam lengan Riri. "Saya dan Riri duluan." Kinaan menarik lembut lengan Riri. Sedangkan yang lain menatap keduanya yang semakin menjauh dengan wajah cengo.

Hay, Waketos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang