Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....
1 vote kalian sangat berharga buat aku, terima kasih untuk kalian yang sudah menyempatkan baca cerita aku. Semoga sukaaa❤❤❤
~~~~
Sampai rumah, tadi Riri langsung ke kamar dan mengganti pakaiannya. Dan saat ini Riri berada di kamar.
Ia segera keluar dari kamarnya lalu pergi turun menuju ke ruang makan. Ia mengambil sebuah piring lalu menyendokan nasi dan lauh ke dalam piring tersebut.
Setelahnya ia menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. Saat sedang asik makan, bell pintu rumah berbunyi.
"Bi, tolong bukain pintu ya" pinta Riri pada bi Nani.
Bi Nani mengangguk, ia pergi menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.
Riri pun kembali melanjutkan makannya. "Khem." Suara deheman seseorang membuat Riri menoleh. Ia menaikkan sebelah alisnya.
"Asik banget makannya sampe gak nawarin papah nih."
"Hm, tumben udah pulang."
"Kamu, papah pulang malem salah, pulang siang salah. Gak usah pulang nih papah." Kesal Bhalendra.
"Siapa yang gak mau pulang, hm." Renata datang menghampiri keduanya. Ia menyalami tangan suaminya.
"Siapa tadi gak mau pulang?" Ujar Renata dengan tajam membuat Bhalendra meneguk saliva nya kasar. Mati sudah riwayat hidupnya.
"Tuh." Riri menunjuk papahnya dengan menggunakan dagu.
"E-eh nggak kok sayang tadi aku cuma bercanda." Ujar Bhalendra diakhiri kekehan kecil.
"Awas ya gak pulang beneran aku kunci biar gak usah balik - balik lagi." Ancam Renata kepada Bhalendra membuat nyali Bhalendra menciut.
"Iya sayang. Nggak kok." Bhalendra memegang tangan sang istri. Riri memutar bola matanya.
Sudah selesai makan, Riri merapihkan piring kotornya. Ia bawa ke belakang, lalu duduk kembali di meja makan untuk ikut berbincang - bincang dengan orang tuanya.
"Mah, mamah tau gak, anak kita jadi Waketos loh."
"Serius pah? Kok gak bilang sama mamah?"
"Iya, mendadak kemaren Waketos sebelumnya mengundurkan diri karena harus pindah sekolah."
"Akhirnya kita memutuskan mencari penggantinya. Eh yang kepilih malah anak kita."
"Hebat dong pah."
"Hebat dong, kan bisa berduaan sama Kinaan, kiww." Goda Bhalendra kepada anaknya.
"Oh iya ya pah. Kan Kinaan Ketos, ih cocok Ketos sama Waketos." Renata ikut menggoda anaknya.
"Iya, cocok banget kan ya mah."
"Bukan cocok banget lagi pah, tapi banget - banget - banget."
Riri menggeram kesal, ia pergi meninggalkan kedua orang tuanya tanpa berbicara sepatah katapun.
Membuat Renata dan Bhalendra tertawa puas. Mereka bertosan, puas rasanya menjahili anak mereka.
Orang tua lucnut memang. Tapi Riri tetep sayang kok sama mereka. Eheee
Riri memasuki kamarnya yang bernuansa putih abu - abu. Tak seperti perempuan pada umumnya yang menyukai warna pink, merah, unggu atau lain sebagainya.
Riri justru menyukai warna hitam, coklat, abu - abu putih dan beberapa warna lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hay, Waketos!
Teen Fiction🚫FOLLOW AUTHOR, DILARANG PLAGIAT🚫 "gue gak suka sama cewek tomboy. Berandalan, tidak mencerminkan aura perempuan. Perempuan itu harus anggun dan lemah lembut" Kata - kata itu terucap dari seorang Ketos di SMA Favorit di Kota tersebut. Kinaan Denta...