8°C

73 9 3
                                    

"Kalo gue tau paskib kayak begini, mending dari awal enggak join."

Yena beserta keempat temannya tengah sibuk membolak-balikkan buku PASKIBRA mereka. Kemarin malam di grup angkatan PASKIBRA mereka, Ravn memberikan tugas tambahan kepada seluruh peserta ekskur. Tugasnya adalah mengisi biodata senior mereka di ekskur tersebut, tujuannya untuk lebih mengenal mereka selama satu tahun ke depan.

Namun, bukannya mendapatkan biodata, Yena dan teman-temannya justru mendapatkan misi yang harus diselesaikan untuk bisa mendapatkan biodata kakak kelas mereka itu. Oleh karena itu, waktu istirahat mereka di hari Kamis ini mereka gunakan untuk menyicil tugas tersebut karena hanya diberikan waktu seminggu.

"Jadi, lo sebenarnya join paskib buat apa?" tanya Yesoo pada Saemi.

"Ya gue kira bakalan banyak latihan di lapangan, aku tertipuh," kata Saemi dramatis.

"Ini kakelnya emang sengaja ngasih kita tugas-tugas supaya bisa dapet bio mereka apa mereka sok jual mahal aja?" tanya Yeona.

"Lo udah dapet siapa, Na?" tanya Yesoo penasaran.

Yena membolak-balikkan halaman buku tulisnya, ia mendengus panjang.

"Baru dapet koordinator seksi perkap," jawab Yena. Perkap adalah singkatan dari perlengkapan.

"Masih banyak banget lagi, mana kelar coba ini semua dalam seminggu?" tanya Saemi.

"Udahlah kerjain aja. Mereka juga dulu diginiin sama angkatan seniornya. Kan kemarin dibilang kalo di paskib kita dilatih fisik dan mental," balas Yesoo. "Jangan ngeluh mulu."

"Ya lo mah gampang yang dapatin biodata mereka, secara lo artis disini. Lah gue? Kayak orang baru keluar gua kali, pada gak pernah lihat," elak Saemi.

Yena mengedarkan pandangannya di kantin, berusaha mencari salah satu kakak PASKIBRAnya untuk dimintai biodata di pagi hari yang cukup panas itu.

Kak Leedo, pikir Yena saat tidak sengaja melihat Leedo baru kembali dari salah satu booth kantin dengan sepiring makanan di tangannya.

Yena lantas berdiri dan bergegas menghampiri Leedo sebelum laki-laki itu kembali ke mejanya bersama teman-temannya.

"Kak Leedo!"

Leedo berhenti berjalan dan menoleh ke arah Yena dengan senyum tipis tergambar di wajahnya.

"Hai, Na," sapa Leedo ramah.

"Maaf, Kak. Mau minta waktunya sebentar," ujar Yena.

"Lama juga gak pa-pa," balas Leedo dengan suara bassnya.

Yena berdeham menahan rasa malunya.

"Mau minta biodata kakak."

"Silahkan," ucap Leedo sambil menyuap makanannya sambil berdiri. "Mulai dari mana?"

"Nama, Kak."

"Kim Gunhak."

Yena mulai menanyakan satu per satu data yang ia butuhkan, mulai dari nama sampai alamat tempat tinggal kakak kelasnya itu. Beruntung Leedo langsung menjawab, tidak memberikannya tugas tambahan hanya untuk mendapatkan biodata.

"Terakhir, Kak. Sosial media kakak apa?" tanya Yena.

"@kimghk," jawab Leedo.

Yena tersenyum lega setelah biodata Leedo terpenuhi. "Terima kasih, Kak."

Sebelum Yena membalikkan badannya, Leedo menggenggam lengan kanan gadis itu hingga membuatnya tersentak kaget.

"Gue enggak akan centang nama lo di daftar gue," ujar Leedo membuat harapan Yena pupus seketika. "Ada satu tugas yang harus lo selesaiin."

Ice Cube Lover || ONEUS RAVNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang