25°C

64 8 0
                                    

Ravn menapakkan kakinya di sebuah lapangan parkir bersama kelima temannya. Hari ini hari Sabtu. Hari dimana ONEUS dan teman-teman seangkatan mereka diundang ke pesta yang diadakan Chaerin. Walaupun Ravn sebenarnya enggan dengan yang namanya pesta, ia memilih untuk menuruti keinginan teman-temannya. Toh ini tahun terakhirnya bersama mereka.

"Kok sepi?" tanya Seoho.

"Itu disana acaranya," ujar Leedo.

"Yaudah ayo kesana, kayaknya udah rame," ajak Xion.

Mereka berenam berjalan menuju sebuah taman luas yang sudah dilengkapi panggung mini dan berbagai pernak-pernik. Karpet merah membentang dari depan panggung sampai ke pintu masuk taman yang hanya ditutupi gerbang putih setinggi perut.

Ada beberapa balon yang terikat di kursi-kursi tamu, meja-meja berisikan makanan mulai dari makanan berat sampai makanan ringan dan minuman-minuman, dan berbagai perlengkapan pesta lainnya.

Leedo membuka gerbang putih kecil tersebut dan anggota ONEUS satu per satu memasuki area pesta dan berbaur bersama anak-anak seangkatan mereka yang lainnya.

"Guys! Kalian datang!" Chaerin menghampiri kelima laki-laki itu dengan rambut curly dan dress merah selutut. "Gue pikir kalian enggak ada yang minat."

Emang enggak, gue dipaksa, pikir Ravn.

"Tahun terakhir di SMA, enggak ada salahnya datang," balas Keonhee.

"Sebenarnya alasan lo ngadain pesta ini apaan?" tanya Hwanwoong.

"Enggak ada. Gue cuma pengen angkatan kita jadi angkatan yang solid aja. Makanya gue ngadain ini," jawab Chaerin.

Chaerin menoleh ke arah Leedo yang sama sekali tak meliriknya. Di dalam hati gadis itu, ia yakin bahwa Leedo masih enggan memaafkannya. Bahkan ia tahu Leedo mau ke pestanya karena ada kelima temannya.

"Do," panggil Chaerin.

Leedo melirik Chaerin.

"Makasih udah kesini," kata Chaerin.

Tak menjawab, Leedo melenggang pergi menuju meja yang berisi gelas minuman.

"Oke, guys... Enjoy the party, ya," ujar Chaerin dengan senyum manisnya lalu pergi dari hadapan kelima laki-laki itu.

"Sekarang kita pulang," ucap Ravn dan hendak membalikkan badannya.

"Eh, eh, eh! Kok pulang, sih? Belom juga 10 menit kita disini," tahan Seoho.

"Kata lo kemarin enggak lama-lama. Udah ketemu Chaerin, kan? Yaudah, balik," ujar Ravn.

"Ya ampun, Rav... Enggak gitu juga. Kita kan butuh refreshing. Emang lo ada apaan, sih, sampe enggak mau kesini?" tanya Keonhee.

"Males. Gue enggak suka rame-rame," jawab Ravn.

"Yaudah lo sama kita aja. Lo tuh butuh bersosialisasi biar hidup lo enggak datar," kata Xion.

Ravn mendengus. Sudahlah, ia sedang tidak ingin berdebat dengan teman-temannya.

Selama 20 menit kedepan, Ravn masih setia dengan wajah datar tanpa ekspresinya. Disaat teman-temannya sibuk bercanda dan mengobrol, Ravn hanya berdiri di samping meja minuman dan sesekali menyesap minuman tersebut. Setiap ada yang datang, ia hanya tersenyum kecil dan kembali menjadi manusia es.

"Rav, lo enggak capek apa jadi pajangan disini?" tanya Hwanwoong menghampiri Ravn.

Ravn mendengus.

"Ya capek. Makanya, ayo balik," jawabnya.

"Yeh... Nanti dulu. Lo gak lihat anak-anak lagi pada seneng-seneng?" balas Hwanwoong. "Biarin pada menikmati masa SMAnya. Gak kayak elo."

"Gue menikmati, kok," ucap Ravn.

Ice Cube Lover || ONEUS RAVNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang