Yena menuruni tangga rumahnya di hari Sabtu yang cukup cerah ini pada pukul setengah 9 pagi. Ia mengucek kedua matanya yang terasa lengket itu dan perlahan menguap.
"Good morning, Majesty," sapa seorang laki-laki dari ruang makannya.
Senyum Yena mengembang sedikit. "Joheun achim."
"Pules banget tidurnya, gue jadi enggak berani bangunin," ucap Seoho, yang sudah 3 hari ini menginap di rumah Yena. Rencananya ia akan kembali ke rumahnya besok karena Yena terus-menerus menyuruhnya pulang. Yena tak enak jika Seoho jadi memiliki kewajiban untuk menjagainya.
"Hehe... Aku malam suka enggak bisa tidur, Kak," balas Yena.
"Yaudah sini, makan. Gue cuma bisa bikinin ini. Semoga lo suka," suruh Seoho.
Yena berjalan ke ruang makannya dan duduk di salah satu kursi disana.
Sarapan pagi hari kali ini adalah ayam goreng disertai sayur kacang panjang dan minum jus jeruk.
"Semoga rasanya enak...," gumam Seoho.
Yena melantunkan doanya kemudian melahap nasi beserta sayur kacang panjang yang Seoho buatkan untuknya.
"Gimana?" tanya Seoho khawatir.
Yena tersenyum manis. "Kurang asin."
"Ck, tuh kan. Harusnya tadi gue gak usah ngurangin garam di sendok." Seoho menjentikkan jarinya.
"Hahah... Enggak, Kak. Enak ini. Perutku lagi laper, ini enak banget," ujar Yena.
Seoho duduk di samping gadis itu dan memperhatikannya memakan sarapannya.
"Ini beneran gue harus balik besok?" tanya Seoho.
Yena mengangguk.
"Aku enggak mau ngerepotin Kakak. Kemarin kan Kakak jadinya setiap pulang sekolah kesini. Aku enggak enak, Kak," jawab Yena.
Seoho mendengus pelan. "Gue masih mau disini."
"Kakak bisa mampir kapan aja, tapi kalau nginap ya... aku enggak enak sama Kakak. Kakak udah terlalu baik nyediain ini itu, sekarang Kakak istirahat aja di rumah," jelas Yena.
Seoho mengangguk, menandakan ia paham maksud adik kelasnya itu.
"Hari ini lo ada rencana mau kemana?" tanya Seoho.
Yena menelan nasi yang ia suap dan termenung beberapa saat.
"Ada 1 tempat yang aku mau datengin," jawab Yena.
"Oh, apa?" Seoho terlihat ingin tahu.
"Aku tunjukkin nanti. Kakak bisa antar aku kesana? Kita jalan jam 10," tanya Yena.
"Siap, Ibu Bos," jawab Seoho sambil hormat dengan tangan kanannya.
________________________________________________________________________________Seoho menghentikan mobilnya di depan sebuah gerbang dengan tinggi sepinggang itu. Terdapat taman membentang luas di dalamnya dan taman itu mengarah ke sebuah bangunan yang berbentuk seperti rumah bertingkat yang luas.
"Ini... apa?" tanya Seoho pelan.
Yena mengedarkan pandangannya, sepercik memori kembali berputar di kepalanya.
"Tempat asalku," jawab Yena.
Yena menatap Seoho dengan wajah piasnya. "Aku dari sini."
"Ini panti asuhan dimana Mama dan Papa adopsi aku. Aku kangen sama tempat ini, jadi aku pengen lihat sebentar. Enggak banyak yang berubah, kecuali pancuran ikan disana. Kayaknya itu baru, zamanku belum ada," jelas Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Lover || ONEUS RAVN
Fiksi PenggemarYena tidak pernah berpikir dirinya akan jatuh hati pada seorang kakak kelas super dingin dan misterius bernama Ravn. Dibalik sikap dingin Ravn, ternyata laki-laki itu memiliki masa lalu yang cukup kelam. Mampukah Yena meluluhkan hati Ravn? Apakah Ye...