Yena tidak pernah berpikir dirinya akan jatuh hati pada seorang kakak kelas super dingin dan misterius bernama Ravn.
Dibalik sikap dingin Ravn, ternyata laki-laki itu memiliki masa lalu yang cukup kelam. Mampukah Yena meluluhkan hati Ravn? Apakah Ye...
Yena meremat rok seragam pramukanya dengan gugup. Ia duduk di tengah-tengah Yeona dan Yesoo di lapangan olah raga outdoor sekolahnya. Hari ini hari Rabu, hari dimana seluruh ekstrakurikuler wajib dijalankan. Hari ini pula pertemuan pertama ekskur PASKIBRA dan hal itu jelas membuat Yena sangat gugup. Pasalnya gadis itu tidak pernah ikut PASKIBRA sebelumnya. Ia tidak tahu bisa melewati seluruh pelatihan nanti atau tidak.
Pembina ekskur PASKIBRA datang ke tengah lapangan. Pembina laki-laki berusia sekitar 30 tahunan datang membawa sebuah papan berisikan beberapa kertas terjepit diatasnya dan sebuah pulpen.
"Selamat siang anak-anak," sapanya. "Nama saya Pak Imron. Selamat datang di pertemuan perdana ekstrakurikuler PASKIBRA SMA Saint Joseph. Semoga kalian betah disini."
"Selamat siang, Pak," koor peserta ekskur tersebut.
"Karena ini pertemuan perdana, bapak akan absen kalian dahulu. Angkatan kalian di ekskur wajib ini berjumlah 25 orang. Jumlah yang memuaskan, lebih banyak dari angkatan sebelumnya. Semoga tidak ada yang pindah, ya," jelas Pak Imron.
Pak Imron mulai mengabsen satu per satu murid-murid binaannya. Aktivitas tersebut memakan waktu sekitar 10 menit dan cukup membakar kulit siswa-siswi disana karena matahari tengah bersinar terik.
"Sekarang kalian akan berkenalan dengan pengurus PASKIBRA angkatan diatas kalian. Kalian sudah bawa buku tulis dan pulpen, kan? Kalian akan diminta mencatat nanti," ucap Pak Imron.
"Sudah, Pak!" jawab peserta ekskur.
"Baik, silahkan pengurus PASKIBRA masuk ke lapangan!"
Yena membuka buku tulisnya dan bersiap mencatat. Ia hanya ikut-ikutan teman-temannya yang sudah siap membuka buku mereka. Tidak ada satupun yang berani berbicara karena PASKIBRA terkenal sangat ketat dan disiplin. Bahkan Pak Imron sendiri dikenal sangat strict dan tegas, sangat cocok membina PASKIBRA.
Mata Yena melebar saat penglihatannya itu menangkap seseorang yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Tak terkecuali ketiga temannya, mereka juga ikut tercengang kaget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lah, lah... Kok ada mereka?!" bisik Yesoo kaget.
"Anjir, gue gak ngira mereka senior kita disini!" sahut Saemi sama kagetnya.
Jantung Yena berdegup tidak karuan saat Ravn dengan gaya khasnya berjalan ke tengah lapangan, diikuti kelima temannya.
"Na, Na! Kak Ravn!" ucap Yeona pelan.
Seperti biasa, Yena sukses tersihir Ravn yang sudah siap memberikan perkenalan kepada calon adik-adik kelas didikannya.
"Selamat siang, semua," ujar Ravn.
Hening. Seluruh peserta ekskur seperti membatu dalam sekejap.