Ravn sibuk mengaduk-aduk kopinya menggunakan sedotan di cafe miliknya. Kedua telinganya ia sumpali airpods untuk mengusir keheningan cafe. Walaupun cafe tersebut sudah memiliki musik yang terputar di pengeras suara, Ravn sedang ingin mendengarkan lagu-lagu yang ada di playlistnya.
Kedua mata Ravn menatap kosong jalanan di depannya lewat kaca cafe yang besar itu. Kendaraan yang berlalu-lalang cukup mengusir rasa bosan laki-laki itu. Tak banyak yang Ravn lakukan di hari Minggu karena menurutnya hari Minggu adalah hari dimana harusnya ia beristirahat dari segala tugas sekolah ataupun yang lainnya.
Ia melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 3 kurang di sore hari. Ia hendak kembali ke apartemennya dan menonton film lewat laptopnya.
Baru saja ia berdiri dari kursinya, mata Ravn menangkap sosok perempuan yang tadi pagi ia temui.
Senyum Ravn mengembang. Jantungnya berpacu lebih cepat. Perasaannya membaik setelah melihat gadis itu walau hanya dari belakang.
Ravn menggenggam kopinya dan berjalan keluar cafe untuk menemui gadis itu.
"Yena!"
Ravn membeku. Senyumnya meredup. Dirinya dan Yena berjarak tinggal beberapa langkah, namun seorang laki-laki yang sangat ia kenal tiba-tiba menghampiri Yena dengan senyum sumringah di wajahnya.
"Maaf, nunggu lama, ya?"
Yena menggeleng. "Aku juga baru sampai."
Ravn bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan. Bukannya pergi dari tempat ia berdiri, Ravn malah berdiri disana dan menyaksikan adegan di depan matanya itu.
"Gue sempet nyasar tadi. Jadi putar balik dulu," ujar Leedo, orang yang menghampiri Yena itu.
"Enggak apa-apa, Kak. Konsernya juga masih lama. Mau berangkat sekarang?" sahut Yena.
"Ayo. Udah siap, kan?" tanya Leedo.
Yena mengangguk.
Kedua orang itu kemudian berjalan menuju mobil Leedo yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Setelah mobil Leedo pergi dari lapangan parkir cafe tersebut, Ravn membalikkan badannya. Raut wajahnya berubah datar dan seolah kesal. Nafasnya sedikit menderu. Entah mengapa ia kesal, padahal ia sendiri tidak memiliki perasaan apa pun kepada Yena.
Gue kan yang nyuruh Leedo perjuangin Yena, kenapa gue kesel? tanyanya dalam hati.
Berarti, tadi Yena nolak ngomong sama gue karena dia mau pergi sama Leedo?
Ravn berjalan menuju apartemennya.
Yena udah mulai nerima Leedo, ya?
________________________________________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Lover || ONEUS RAVN
Fiksi PenggemarYena tidak pernah berpikir dirinya akan jatuh hati pada seorang kakak kelas super dingin dan misterius bernama Ravn. Dibalik sikap dingin Ravn, ternyata laki-laki itu memiliki masa lalu yang cukup kelam. Mampukah Yena meluluhkan hati Ravn? Apakah Ye...