"Lo dan Yena gimana, Do?"
Leedo menghembuskan asap rokok dari mulutnya sambil menatap ke arah langit yang berwarna biru cerah. Laki-laki itu lagi-lagi membolos kelas, padahal sudah kelas 12, seperti tidak ada tobat-tobatnya.
Diluar ONEUS, Leedo lumayan dekat dengan anak laki-laki yang lain. Mereka lebih cenderung dicap berandal karena kelakuannya yang suka membuat onar. Akan tetapi, Leedo merasa nyaman berteman dengan mereka. Maka ia tidak mempermasalahkan hal itu.
"Gimana apanya?" tanya Leedo kepada salah satu temannya.
"Lo kan baru nembak dia. Jadi, lo dan dia jadian?" tanya temannya dengan kemeja terbuka, memperlihatkan kaos hitam yang ia pakai.
"Siapa yang jadian," ketus Leedo.
"Lo enggak jadian?" tanya temannya yang lain yang sedang mengemut permen lollipop.
Leedo menggeleng dan menyesap rokoknya lagi. Ia menghembuskan asap kelabu tersebut seperti menghela nafas panjang.
"Anjir, Yena nolak elo?" tanya anak laki-laki yang lain.
"Enggak usah dibahas," pinta Leedo. "Dia punya hak buat nolak gue."
"Padahal dia enggak lebih cantik dari Chaerin menurut gue," celetuk laki-laki yang memakan permen tadi.
Leedo menatapnya sinis. "Maksud lo?"
"I mean, dia biasa aja. Cakep enggak, jelek juga enggak. Menurut gue enggak ada spesial-spesialnya. Gue enggak tahu kenapa dia selalu jadi hot topic di sekolah," jelas laki-laki itu.
Leedo menarik kerah seragam laki-laki itu kencang-kencang hingga laki-laki itu nyaris menjatuhkan permennya.
"Do!" tegur laki-laki yang menggunakan kaos hitam.
"Jaga omongan lo," suruh Leedo dengan nada tidak bersahabat.
Laki-laki yang mengemut permen itu menepis tangan Leedo dan merapikan pakaiannya yang dibuat kusut oleh Leedo.
"Lo udah ditolak dia masih ngebelain dia?" tanyanya.
"Dia nolak gue bukan berarti lo boleh jelek-jelekin dia begitu," jawab Leedo. "Gue lihat dia enggak cuma dari fisik."
"Yang bener?" tanya temannya itu.
Leedo mengernyit. "Maksud lo?"
"Lo yakin lo udah kenal Yena betul-betul?" tanya laki-laki tadi.
"Ya kalau enggak mana mungkin gue nembak dia gitu aja? Gue udah dekat sama dia dari pertama kali dia datang ke sekolah ini," jelas Leedo.
"Lo merasa dekat. Dia ngerasa, gak?" balas laki-laki tadi.
Leedo mengepalkan kedua tangannya. Tak mau terepancing emosi, Leedo kembali menyesap rokoknya dan mengalihkan pandangannya.
"Sebelum lo nembak dia, lo harus tahu banyak hal soal dia, Do," ucap laki-laki tadi.
Leedo bergeming.
"Apa lo tahu soal keluarganya?"
Sesaat kemudian, Leedo menoleh ke laki-laki itu.
Keluarga Yena? Gue enggak pernah tahu soal mereka, pikir Leedo.
"Gue tebak lo gak tahu."
"Lo siapanya Yena, ha?" tanya Leedo.
Laki-laki itu tersenyum miring. Ia membuang stik permen yang dikunyahnya sembarang dan berjalan mendekati Leedo.
"Gue? Cuma kakak kelasnya. Tapi gue rasa gue tahu lebih banyak soal Yena," katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/301038623-288-k309744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Lover || ONEUS RAVN
FanfictionYena tidak pernah berpikir dirinya akan jatuh hati pada seorang kakak kelas super dingin dan misterius bernama Ravn. Dibalik sikap dingin Ravn, ternyata laki-laki itu memiliki masa lalu yang cukup kelam. Mampukah Yena meluluhkan hati Ravn? Apakah Ye...