"Jadi, ini pertemuan perdana sindikat penyelundup soal secara online."
Yena merebahkan tubuhnya di kasur dengan laptop didepannya, menampilkan ketiga wajah teman-temannya yang tengah melakukan panggilan video bersamanya.
"Apaansih bahasa lo, lebay," protes Yeona kepada Yesoo.
"Lo diem atau gue gaakan kasih soal-soal lagi," ancam Yesoo.
"Kenapa kok tiba-tiba mau teleponan gini?" tanya Yena.
"Tiba-tiba? Na, ini pertemuan terjadwal sebagai penguasa soal-soal ujian sekolah," jawab Yesoo.
"Um... Oke?" Yena mengernyitkan dahinya.
"Enggak, Na. Kita emang sering tiba-tiba call gini. Kenapa? Lo ada kerjaan, ya?" tanya Saemi.
Yena menggeleng.
"Santai. Besok juga Sabtu, kok. Hari ini free," jawab Yena.
"Oke. Jadi, sebenarnya kita kalau telponan gini tuh kagak ada yang spesial, sih. Paling bentar lagi Yesoo ke dapur seduh mi cup," ujar Yeona.
"Males, buka kartu," keluh Yesoo. "Lu kalo mau, gue pesenin online deh ni 12 kotak."
Yena terkekeh pelan. Ketiga temannya itu tiada hari tanpa berdebat.
"Woi, Na," panggil Yesoo. "Gue mau nanya."
"Kenapa?" tanya Yena.
"Lo kenal sama Kak Seoho atau Kak Keonhee?" tanya Yesoo.
Yena mengernyit. "Enggak."
"Kok tadi mereka nyapa elu?" tanya Yesoo lagi.
Yena mengedikkan bahunya. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa kedua kakak kelas yang baru ia kenal kurang dari seminggu itu sudah berani menyapanya.
"Lo make pelet, ya?" tanya Saemi.
"Ngaco. Gue aja baru kenal mereka gara-gara gue telat," elak Yena.
"Keliatan pada suka ngusilin lo gitu. Gue jadi inget dulu kelas 10 Yesoo digituin sama kakak kelas 12, HAHAHA," ujar Yeona.
"Yaelah, diinget-inget mulu! Sebel gue, udah bagus pergi jauh-jauh," timpal Yesoo.
"Bau-baunya bad days, ya," ucap Yena.
"Beuh, bad banget, gila. Gue tiap pagi enggak mau lewat lift lobby gara-gara mereka. Dipikir keren ya kayak gitu? Gak anjir, bikin ilfeel," balas Yesoo.
"Tapi tenang, Na. Kak Keonhee dan teman-temannya tuh enggak pernah aneh-aneh kayak yang deketin Yesoo. Diem adem ayem aja sih mereka," ujar Saemi.
"Oke... Terus kenapa? Kok jadi gue," tanya Yena.
"Obvious gak sih kalau salah satu dari mereka naksir sama lu? Secara lo... ya... bisalah masuk Miss Universe," jawab Yeona.
"Yeon, please banget, ya," keluh Yena.
Yeona tertawa pelan.
"Lo enggak naksir apa? Lumayan gitu bentukannya pada. Salah satu gitu, gak ada yang nyantol?" tanya Yesoo.
"Guys, gue bahkan belum sebulan disini udah naksir-naksir aja. Mau fokus sekolah gue tuh," jawab Yena.
"Halah, paling minggu depan udah bawa gandengan," goda Saemi.
Yeona mendengus. Teman-temannya ini paling jago kalau disuruh menggodai dirinya.
"Lo udah pernah lihat teman-temannya, kan?" tanya Yeona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Lover || ONEUS RAVN
FanfictionYena tidak pernah berpikir dirinya akan jatuh hati pada seorang kakak kelas super dingin dan misterius bernama Ravn. Dibalik sikap dingin Ravn, ternyata laki-laki itu memiliki masa lalu yang cukup kelam. Mampukah Yena meluluhkan hati Ravn? Apakah Ye...