Padahal sudah kubilang tidak perlu ke rumah sakit, tidak ada gunanya karena Dokter selalu tak bisa mendiagnosa apa yang salah dari diriku dan aku juga sudah bilang bahwa aku baik-baik saja, tetapi Papa dan Mama tidak mempercayaiku. Dokter melakukan berbagai macam tes kepadaku yang pastinya memakan biaya mahal dan tak akan menemukan sesuatu yang janggal. Aku agak sebal dengan Subaru karena dia yang melaporkanku kepada Mama alhasil aku jadi terjebak lagi dirumah sakit.
Aku menyadari bahwa tidak ada orang yang bisa melihat benang hijau pada pergelangan tanganku karena tak ada satu orang pun yang menyinggung soal benang tersebut, seakan kasat mata. Aku memegangi benang di pergelangan tanganku itu dengan was-was.
Kehebohan akibat seseorang yang meninggal didepan kamarku membuatku sedikit tegang. Aku tak tahu siapa orang itu sebenarnya, sepertinya orang itu hendak mencoba untuk membunuhku. Aku berpikir apa mungkin dia seorang pemburu yang berusaha memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk menghabisiku.
Saat itu aku baru saja bangun tidur, aku bahkan tak sempat melihat data kematian orang itu, terlalu terfokus akan erangan kesakitan orang itu lalu akan keberadaan dingin seorang Yohan. Bagaimanapun kematian orang itu mengingatkanku akan kematian dalam manga Death Note tetapi aku tak tahu bagaimana cara Yohan mencabut nyawa orang itu. Dalam Death Note, sudah jelas dengan menuliskannya pada buku hitam kematian tetapi aku sama sekali tidak tahu cara kerja shinigami dunia ini.
Yang terjadi selanjutnya tambah membuatku curiga saat Yuya Kazami, yang di manga dikenal sebagai bawahan Rei Furuya, tiba-tiba muncul untuk menginvestigasi. Dia bahkan sempat singgah dikamarku dan menanyakan apakah korban yang meninggal tersebut ada mengatakan sesuatu kepadaku. Apakah ini artinya Amuro tahu soal kejadian mencurigakan disekelilingku? Dan sekarang dia menyuruh bawahannya untuk menyelidikinya? Aku jadi teringat memang Amuro mencurigai bahwa diriku dalam bahaya karena aku memiliki kalung dari Reina yang sama persis dengan korban-korban dari kasus bertahun-tahun lalu.
Aku buru-buru menggeleng-gelengkan kepala. "Aku baru saja bangun tidur...lalu aku melihat orang itu keluar kamarku sambil memegangi dadanya seperti kena serangan jantung..." tuturku. Aku memutuskan berbicara jujur untuk soal itu karena memang itulah kebenarannya, bukan?
Kazami mengeluarkan notes dari sakunya dan mencatat perkataanku. Mama yang mendengar gosip bahwa korban yang mati bukanlah seorang perawat rumah sakit lalu menanyakan kepada Kazami apakah mereka sudah tahu identitas orang itu. Kazami mengatakan bahwa mereka masih belum bisa mengonfirmasi identitas korban tetapi sudah jelas bahwa orang itu memang tidak bekerja di rumah sakit ini.
Aku mendelik ke arah Mama, tak ingin menarik perhatian agen PSB itu lebih jauh tetapi, dasar emak-emak, dia tidak menghiraukanku. Aku menahan erangan kecil dari mulutku saat Mama menuturkan kejadian yang menimpaku dimana saat aku berjalan dalam tidur, aku berpapasan dengan seorang pembunuh berpakaian badut. Mama bertanya-tanya apakah korban mungkin ada hubungannya dengan kejadian itu. Secara logika, Mama memang mempertanyakan pertanyaan yang bagus dan aku merasa agak bodoh juga karena aku tidak mempertimbangkan bahwa mungkin saja Mama benar dan badut pembunuh itu datang untuk menghabisiku sebagai saksi mata kejahatannya, walau aku tak ingat apapun. Mungkin saja korban yang mati itu adalah si badut pembunuh? Ugh, pusing! Aku bukan detektif!
Aku rasanya ingin memarahi Mama karena membuat keingintahuan Kazami terpicu dan dia meminta keterangan lebih lanjut kepada Mama dan aku. Mama menyuruhnya untuk berbicara dengan Inspektur Megure jika ingin tahu lebih lanjut. Kazami akhirnya pamit dan pergi meninggalkan kami.
777
Aku sedang sendiri di kamar rumah sakit ketika tiba-tiba Caleb dan Lizzie menyerobot masuk ke dalam kamar dengan nafas terengah-engah dan wajah yang suram. Aku kaget melihat mereka ada disini. "Kalian kenapa kesini?" desisku. Aku tak ingin shinigami bernama Yohan yang sepertinya mengawasiku jadi mengetahui keberadaan mereka...ataukah orang itu sudah tahu? Belum lagi Amuro yang mungkin saja juga mengawasiku melalui bawahannya. Ugh, aku jadi paranoid.

KAMU SEDANG MEMBACA
walking on a dream
Hayran KurguEva terbangun dalam tubuh gadis kecil di dunia manga DC. Bisakah dia bertahan hidup disana?