16

748 139 19
                                    

Aku menemukan video amatir soal kebakaran klinik milik Rumi Tsukasa. Berkat video itu, aku bisa memperkirakan di rumah sakit mana wanita itu berada. Aku pergi ke rumah sakit itu keesokannya sepulang sekolah tetapi aku kaget saat hendak mendekati ruangan dimana wanita itu berada, didepan ruangan itu ada 2 orang dewasa berpakaian serba hitam bertampang serius bagaikan pengawal.

Apakah mereka polisi yang ditempatkan untuk menjaganya? Tetapi mereka tidak terlihat seperti polisi. Aku tidak jadi mendekati ruangan itu, merasa terintimidasi.

Aku mengusap mataku lagi saat merasa pandanganku agak buram. Aku mulai merasa mengantuk lagi. Aku pergi ke toilet untuk mencuci muka.

Tak disangka, aku bertemu Conan disana. Aku heran kenapa dia bisa ada disana. Sepengetahuanku tidak ada kasus yang berkaitan dengan rumah sakit lagi dalam manga Conan yang setelah kejadian dimana Amuro berusaha membuktikan bahwa Subaru adalah Shuichi Akai.

Ya, aku memang tidak hafal sih jadi mungkin saja benar ada. Conan menanyakan juga alasanku berada disana. Aku menjawab jujur bahwa aku mencari kenalanku yang masuk ke rumah sakit ini.

Conan yang pada dasarnya ingin tahu segala sesuatu menanyakan soal kenalanku itu. Aku agak enggan memberitahu dia soal psikiater-ku itu tetapi aku tidak bisa memikirkan kebohongan cermat ditempat. Akhirnya, malah kukatakan yang sebenarnya soal psikiater.

Ah, kenapa aku malah merasa seperti terdorong untuk memberitahunya? Aneh, padahal aku tak berniat mengatakan apa-apa. Aku memijat-mijat kedua pelipis-ku. Fokus, Eva, fokus! Aku memberitahu Conan bahwa psikiaterku mengalami kecelakaan. Aku tidak mengatakan soal kebakaran. Aku tak ingin dia menyelidiki soal itu.

Saat itulah, seorang pria keluar dari kamar dimana Rumi Tsukasa berada. Pria itu memerintahkan kedua orang yang menjaga didepan agar tidak membiarkan siapapun masuk.

Pria itu menoleh mendadak ke arahku dan Conan. Pandangannya sangar dan tajam membuatku tercekat. Tetapi pria itu pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Entah kenapa aku merasa pria itu seperti tidak senang akan keberadaanku. Apakah aku yang sensi ya?

"Kak Eva, apa kau mengenal orang yang tadi?" tanya Conan.

Aku lupa bahwa ada dia disampingku. "Aku tak tahu siapa orang itu." Ya, aku tidak tahu siapa orang itu tetapi aku sudah melihat data diatas kepalanya jadi aku tahu nama orang itu.

Ya, sepertinya aku tak akan bisa menemui Rumi Tsukasa tapi sepertinya dia akan aman saja, mungkin, mengingat pria itu menempatkan penjaga di depan kamar. Tetapi, apa hubungan pria itu dengan wanita itu?

Ah, sudahlah. Aku mendesah.

"Kak Eva, tidak jadi menemui psikiater Kakak?" tanya Conan.

Aku bingung harus menjawab apa. "Sepertinya tidak jadi... Aku akan pulang saja. Kau sendiri apa akan segera pulang, Conan?"

"Urusanku disini sudah selesai. Apakah Kak Eva akan mampir ke Poirot?"

Urusannya sudah selesai? Memangnya Conan disini karena apa ya? Aku tetap tak bisa mengingat kasus apa yang mungkin dia temui di rumah sakit ini.

Aku tahu bahwa ada 1 set manga detective conan special yang style gaya gambarnya agak berbeda dengan manga yang utama. Jika manga-manga tersebut terhitung canon, mungkin saja ada banyak kasus-kasus yang tidak kuketahui karena aku tidak membaca manga tersebut.

Aku tersenyum. "Ya, boleh juga, kalau begitu bagaimana kalau kita kesana bersama-sama?"

Conan tersenyum dan mengangguk. Wah, dia sungguh kelihatan imut saat itu. Aku jadi merasa seperti punya adik lelaki kecil. Kami pun berjalan bersama menyusuri lorong rumah sakit untuk keluar.

walking on a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang