👑 P a r t 0 8👑
Xiera terus melamun ketika pulang dari Cafe A'Xave. Masih terngiang pembicaraannya dengan pemilik Cafe itu.
"Kamu jangan terlalu benci sama kedua orang tua kamu. Mereka pasti ada alasan kenapa kamu di titipkan di panti asuhan. Seperti Bunda saya yang tak ingin saya kekurangan dan bisa hidup dengan baik ketika saya di tinggalkan dengan Ayah saya. Saya yakin kedua orang tua kamu juga seperti itu."
Kalimat Alinka itu terus terngiang-ngiang di benak Xiera.
"Anak Ibu kok melamun terus? Kenapa?" Tanya Ibu panti yang melihat Xiera melamun sedari tadi.
"Bu.. apa alasan kedua orang tua Rara ninggalin Rara di sini?" Tanya Xiera pada Ibu panti.
Ibu panti menghela nafasnya dengan pelan. "Satu bulan lagi. Tiga bulan lagi kamu bakalan tau alasannya. Tepat di usia kamu yang ke 18 tahun."
"Kenapa mesti nunggu Rara 18 tahun? Kenapa gak sekarang aja Bu?"
"Itu permintaan Mama kamu. Mama kamu minta ke Ibu supaya Ibu kasih tau semuanya tepat di usia kamu 18 tahun. Ibu juga gak tau apa alasannya."
Xiera menghela nafasnya dengan kasar. "Mereka masih hidup kan Bu?"
Ibu panti tersentak saat Xiera menanyakan pertanyaan itu. "Kamu akan tau nanti. Satu yang Ibu minta ke kamu. Jangan benci mereka."
Pemikiran Xiera kembali berkelana. Ibu panti tidak menampik pertanyaan Xiera tentang orang tua nya yang masih hidup atau tidak.
"Rara masuk ke kamar dulu. Mau istirahat. Selamat malam Ibu." Xiera mencium pipi Ibu pantinya lalu bergegas masuk ke dalam kamarnya. Mengunci pintu lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
'Kalian masih hidup bukan? Rara bakalan maafin kalian kalau kalian masih hidup dan datang buat jemput Rara disini.' Batin Xiera dengan sedih.
Tanpa di sadari, air mata Xiera turun begitu saja. Ia ingin bertemu dengan kedua orang tua nya.
"Rara kangen kalian." Bisik Xiera dengan lirih
Karna terus menangis Xiera akhirnya kelelahan dan tertidur dengan air mata yang masih mengalir. Ia tidur sambil menangis.
Esok paginya, Xiera menatap wajahnya di cermin. Mata yang bengkak sehabis menangis.
'Pasti Ibu bakalan khawatir lihat aku yang kayak gini' batin Xiera.
Akhirnya, Xiera keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuju ruang makan.
"Kamu udah siap? Sini ma—" ucapan Ibu panti terhenti saat melihat mata bengkak dan sembab Xiera.
"Anak-anak kalian lanjutin makannya. Jangan sampe terlambat ya. Ibu mau bicara dengan Kak Rara dulu."
Ibu panti membawa Xiera ke dalam kamarnya. Ia mendudukan Xiera di atas ranjangnya. "Kamu nangis semalaman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Teen FictionSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...