👑P a r t 2 4👑
Kemarin-kemarin, Xiera selalu menolong orang yang di bully. Tapi hari ini, justru Xiera yang di bully oleh sebagian siswi di sekolahnya.
Xiera yang awalnya ingin membasuh wajahnya kini harus berhadapan dengan orang-orang yang membencinya.
"Gua gak ada urusan sama lo pada. Minggir." Kata Xiera dengan nada dinginnya.
"Lo pikir lo siapa hah! Berani-beraninnya lo deketin semua cowok di sekolah ini." Ujar salah satu siswi perempuan sambil menarik rambut Xiera dengan kuat.
"Lepas."
Bukannya di lepas siswi itu justru semakin menarik rambut Xiera dengan kuat. Sehingga kepala Xiera ikut tertarik ke bawah akibat jambakan itu.
Xiera tak memperhatikan pergerakan dari siswa lainnya ia hanya fokus pada siswa yang menjambak rambutnya.
Bruk.
Xiera terjatuh karna salah satu kakinya di tendang oleh siswi yang lain. Xiera meringis kesakitan merasakan kakinya sulit di gerakan.
"Kenapa? Sakit yah? Cup cup cup. Kasihan. Guys. Let's play the game."
Mereka mengeluarkan gunting kecil dari saku mereka. Tidak hanya gunting. Mereka juga mengeluarkan tali dan kain.
Menahan kedua tangan Xiera di belakang lalu mengikatnya. Tak lupa juga kain itu di sumpalkan di mulut Xiera agar Xiera tidak bisa berteriak minta tolong.
"Hm, kira-kira apa yang harus gua gunting ya? Oh iya, lo suka godain cowok-cowok bukan? Gimana kalau baju lo gua gunting aja. Jadi, cowok-cowok bakalan tergoda sama lo." Siswi itu menggunting bagian kerah baju Xiera. Setelah kerah baju Xiera terpotong semua. Siswi itu mengukir baju seragam Xiera menjadi bentuk V-line. Dimana bra Xiera terlihat begitu juga dada Xiera yang tampak penuh dan menggoda.
"Cih. Wajar aja cowok-cowok tergoda sama lo."
"Lanjutin guys. Kita buat jalang ini kapok."
Setelah memotong baju seragam bagian depan. Para Siswi itu juga memotong lengan baju Xiera sampai habis.
"Ups.. gua lupa. Gak ada lagi yang bisa nahan atasannya. Xiera maaf ya. Lo gak punya baju lagi sekarang. Lo pakek bra aja ya."
Mereka semua tertawa melihat penampilan Xiera saat ini. Salah satu siswi maju dan mencengkram kuat pipi Xiera.
"Makanya jadi cewek jangan murahan."
Mata Xiera berkaca-kaca. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tak jatuh. Namun, kabut kemarahan tetap terlihat di mata Xiera. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini.
Jika Xiera berhasil keluar dari sini dalam keadaaan baik. Maka ia akan membalas dendam pada orang-orang ini. Dan tentunya, balas dendam harus lebih menyakitkan bukan?
Brak.
Pintu kamar mandi terbuka dengan paksa. Terlihat Prince berdiri dengan raut wajah menahan amarah.
"Kalian jangan ada yang masuk sebelum gua panggil." Ucap Prince dengan nada menahan amarah. Prince berjalan mendekati para siswi yang berada di dekat Xiera. Sambil membuka kancing baju nya satu per satu. Prince menatap Xiera yang hanya berbalutkan bra untuk atasannya. Dengan mulut yang di sumpal kain dan tangan yang terikat di belakang.
Dengan cepat Prince membuka seragamnya dan menyampirkannya di tubuh depan Xiera sebelum melepaskan kain yang di sumpal di mulut Xiera dan ikatan tangan Xiera.
"Hiks..hiks.." tangis Xiera pecah ketika melihat Prince datang menolongnya. Prince membenarkan seragamnya di tubuh Xiera. Memakaikannya dengan benar. Xiera terlihat tenggelam ketika memakai seragam Prince.
"Masuk." Teriak Prince dengan marah.
Terlihat inti ARGON mulai memasuki kamar mandi itu. Dan mereka terlihat bingung melihat Xiera yang menangis di pelukan Prince.
"Bawa mereka semua ke markas." Prince membopong tubuh Xiera. Dan Xiera, dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Prince, menyembunyikan wajahnya.
👑PRINCE XAVERION👑
Prince membawa Xiera ke apartemen miliknya. Sebelum meninggalkan lingkungan sekolah Prince memakaikan Xiera jaketnya.
"Kamu mau mandi? Di dalam ada sikat gigi yang baru sama handuk baru. Untuk pakaian kamu. Nanti aku minta orang buat ngambilnya ke rumah. Atau kamu mau beli yang baru aja?" Xiera menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin merepotkan siapapun lagi.
"Aku mau pinjem baju kaos kamu aja." Prince berjalan menuju lemarinya dan menggambil salah satu kaosnya.
Xiera mengambil baju kaos itu dari Prince lalu pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Dengan baju kaos Prince yang kebesaran dan celana pendek atau hotpants nya Xiera keluar dari kamar mandi. Rok miliknya dan baju Prince ia lipat dengan baik. Awalnya Xiera ingin meletakan di keranjang pakaian kotor tapi keranjang itu tak ada.
Prince menatap Xiera yang sudah ada di depannya. Dengan susah payah Prince menahan nafsunya. Xiera sangat seksi mengenakan kaosnya yang kebesaran. Bahkan hotpants milik Xiera tenggelam karna kaos Prince yang kebesaran hingga setengah pahanya. Belum lagi salah satu tali bra Xiera yang terlihat. Prince benar-benar sesak di buatnya.
"Ekhm." Prince berdeham sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. "Aku udah pesan makanan. Kamu tidur-tiduran aja dulu di sini. Aku tunggu di ruang tamu."
Prince melangkah pergi menuju pintu. Namun, tertahan karna Xiera memegang tangannya.
"Kenapa?" Tanya Prince.
"Aku mau kamu izinin aku buat nyiksa mereka yang udah bully aku. Aku gak mau biarin mereka hidup tenang gitu aja setelah ngebully aku." Ujar Xiera menahan marah. Ia benar-benar dendam pada siswi-siswi yang membullynya tadi.
"Sesuai keinginan kamu." Prince mengacak rambut Xiera dengan pelan sebelum meninggalkan Xiera di dalam kamar sendirian.
Bisa-bisa Prince turn on mendadak jika berada di satu ruangan yang sama dengan Xiera. Melihat Xiera saja membuat nya sesak. Apalagi berdua di dalam kamar dengan Xiera. Bisa-bisa ia kehilangan akalnya.
——————————————————————————
⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️——————————————————————————
Apakah Sorbey harus bilang dulu kek kemaren baru yang vote nya lumayan banyak? :(
Sedih lihat nya :(
Btw, makasih banyak buat yang udah balikin semangat Sorbey lagi. Love buat kalian❤
Sorbey bakalan lanjut lagi ceritanya💙
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
JugendliteraturSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...