PRINCE XAVERION 54

2.2K 160 7
                                    

👑Part 54👑

Hari-hari yang Prince lalu i begitu hampa dan tak berwarna, saat ini ia sedang menempuh pendidikan untuk membantu Daddy nya mengurus perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari yang Prince lalu i begitu hampa dan tak berwarna, saat ini ia sedang menempuh pendidikan untuk membantu Daddy nya mengurus perusahaan.

Hari pertama, ketika Prince kehilangan Xiera. Tak ada yang bisa Prince lakukan. Bahkan di ujian akhir kelulusan SMA nya pun Prince akan masuk 5 menit sebelum ujian di mulai dan pulang lebih awal ketika ia sudah menyelesaikan ujiannya. Setelah ujian kelulusan selesai, Princen memfokuskan dirinya untuk mencari Xiera. Namun, usahanya sia-sia. Ia tak bisa menemukan Xiera bahkan Paman-pamannya juga tak bisa menemukan keberadaan mereka.

Prince hampir gila. Bahkan, Prince pernah di rawat di Rumah Sakit selama seminggu penuh karna tidak memikirkan kondisi tubuhnya untuk terus mencari keberadaan Xiera.

Tak kuat melihat Prince yang hancur, akhirnya Alvariel memasukan Prince ke Harvard University. Bahkan, Alvariel yang mengurus pendaftaran Prince. Dan Prince hanya perlu ikut tes agar dapat masuk ke Harvard.

Awalnya, Prince menolak. Karna ia ingin fokus mencari Xiera. Tapi, ketika melihat wajah sedih Alinka dan Alvariel akhirnya Prince setuju. Itu juga berkat dorongan dari teman-temannya yang meyakinkan Prince. Bahwa Prince akan bertemu Xiera ketika Prince sudah sukses.

"Hey, Prince. Apa yang kau fikirkan? Mata kuliah Mr. Brown?" Tanya seorang pria bule dengan aksen inggrisnya yang kental. 

"Nothing." Jawab Prince singkat. Prince adalah salah satu mahasiswa favorit. Meskipun ia sudah memasuki tahun keduanya di kampus ini, ia tetap menjadi mahasiswa terfavorit dari awal ia masuk. Dengan wajahnya yang tampan. Rahang yang tegas dan mata yang menyorot tajam serta alis yang tebal membuat Prince semakin di gilai. Belum lagi kepintarannya yang membuat semua kaum wanita maupun pria iri padanya.

"Oh, c'mon. Jangan terlalu kaku Prince. Bagaimana kalau malam ini kita ke Shay's? Tidak menerima penolakan. Kau sudah sering menolak. Tapi tidak untuk malam ini. Karna, Trix akan merayakan hari jadi nya dengan Bella. Jadi, aku akan menjemputmu di apartemen mu malam ini Prince." Setelah mengatakan hal itu, pria itu meninggalkan Prince duduk sendirian lagi.

'Kamu dimana sayang?' Batin Prince yang terus merindukan Xiera.

Sedangkan di lain tempat, seorang gadis sedang merasa bosan. Ia benar-benar ingin pergi dari ruang kelas nya saat ini. Biasanya Xiera akan mendengarkan dengan baik materi yang di berikan dosennya tapi entah mengapa kali ini Xiera merasa bosan. Hidupnya terlalu hampa tanpa Prince di sisinya. Saat ini, Xiera sudah mengikhlaskan kejadian itu dan tidak mengingat-ingat kembali kenangan buruk itu. Ia sudah berjanji akan memulai hidup baru dengan menerima dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi padanya.

Xiera tidak tinggal di Los Cabos bersama Paman, Papa dan Ibu nya, tentu dengan Federick juga. Ia tinggal di Kota Meksiko. Butuh waktu sekitar 2 jam lebih untuk pergi ke Los Cabos dengan menggunakan pesawat. Xiera akan mengunjungi keluarganya jika ia libur.

ITESM atau Tecnológico de Monterrey adalah tempat dimana Xiera melanjutkan jenjang pendidikannya dengan jurusan Seni dan Design. Mengapa Xiera tidak mengambil jurusan Bisnis dan Manajemen? Atau Ilmu Komputer dan Sistem Informasi? Jawabannya adalah Xiera sudah memiliki guru terbaik jika ingin mempelajari hal itu. Yaitu, Ibu nya yang ahli di bidang IT. Papa dan Pamannya yang ahli berbisnis.

Lagi pula Xiera suka dengan hal-hal baru. Itu sebabnya Xiera mencoba mengambil Seni dan Desain.

"Ms. William, jika apa yang anda pikiran itu cukup menarik, anda bisa membagikannya kepada teman sekelas." Ujar salah satu Dosen yang membuyarkan lamunan Xiera. Xiera terlihat kikuk dan meminta maaf.

'Kangen Princeee' rengek Xiera dalam hatinya.

Sudah dua tahun lamanya mereka berpisah. Dan Xiera sangat merindukan Prince. Apakah Prince merindukannya juga? Atau jangan-jangan Prince sudah mendapatkan pengganti dirinya? Memikirkan hal terakhir membuat hati Xiera sangat sakit.

Xiera mengeluarkan handphone nya secara diam-diam. Ia mengirimkan sebuah pesan kepada Papa nya.

Papa💕
Pa, Rara blh mencari tau tentang Prince tidak?

Send.

Lama menunggu balasan dari Papa nya Xiera kembali memfokuskan dirinya pada pembelajaran.

Drt..drt.. getaran di saku celanannya membuat Xiera mengeluarkan handphone nya.

Papa💕
Papa sudah bilang. Kamu bisa mencari tau tentang Prince. Tapi, jangan salahkan Papa jika Prince atau teman-teman Papa bisa menemukan keberadaan kita di sini.

Huh..

Xiera menghela nafasnya pelan. Jawaban Papa nya tetap sama. Bahkan, jika Xiera menanyakan hal itu pada Ibu nya dan Pamannya pun jawaban mereka tak berbeda jauh dari jawaban Papa nya.

Xiera sangat ingin mencari tau tentang Prince. Tapi, Xiera tak ingin Prince tau bahwa Xiera ada di Meksiko. Xiera takut ia tak bisa menghadapi Prince dan menjawab pertanyaan yang akan di lontarkan Prince nanti saat mereka bertemu.

'Apa kita akan selalu seperti ini? Terpisahkan oleh jarak bahkan tak bisa tau apapun tentang satu sama lain?

Mungkin hanya takdir yang dapat mempertemukan kita kembali. Jika kita memang berjodoh. Dan disaat kita akan bertemu suatu saat nanti tanpa kita rencanakan. Maka aku tidak akan pergi.

Aku mencintaimu Prince. Sangat mencintaimu.'

——————————————————————————
⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️

——————————————————————————

Gtw, dapet atau enggk feel nya.
Kalau gak dapet, mungkin di part selanjutnya dapet kali ya..

PRINCE XAVERION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang