👑P a r t 3 5 👑
Xiera memandangi orang di depannya dengan pandangan yang tak terbaca."Kalau memang anda adalah Paman saya. Kenapa anda harus menculik saya?" Tanya Xiera pada orang yang ada di depannya yang tak lain adalah Pamannya sendiri.
"Hanya ingin bermain-main dengan Papa mu." Xiera menatap Pamannya tak percaya ketika mendengarkan jawaban dari Pamannya.
"Jangan bercanda!" Kiere tersenyum melihat raut wajah kesal Xiera yang mengingatkannya pada Kakaknya, Riela.
"Paman serius. Dan satu lagi, ubah bahasa kamu. Gak usah bicara formal sama Paman."
Xiera berdecak kesal. Namun, itu tak berlangsung lama ketika suara perut berbunyi terdengar dari perut Xiera.
"Kamu lapar?" Xiera memalingkan wajahnya malu. Sungguh, perutnya tidak dapat di ajak berkompromi.
"Mau Paman masakkin atau pesan aja?" Pertanyaan Kiere membuat Xiera menatap Pamannya. Xiera menilai penampilan Pamannya. Wajah yang tampan yang sekilas terlihat mirip dengan Mamanya. Namun, jika di pandangi cukup lama, wajahnya mereka berbeda. Mata Pamannya sangat tajam terlebih lagi dengan tatapannya. Dengan alis tebal yang sempurna dan rahang yang tegas. Bibir tipis berwarna merah alami.
"Hey.." panggil Kiere menyadarkan keponakannya.
"Emangnya Paman bisa masak?" Tanya Xiera berusaha menutupi rasa malunya.
"Tentu. Apa yang tidak bisa Pamanmu ini lakukan." Ujar Kiere menyombongkan dirinya.
"Cih. Papa juga bisa masak. Bukan hanya Paman saja." Kiere mendengus kesal ketika disamakan dengan Ben.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Kiere sambil berjalan menuju pantry room yang di ikuti oleh Xiera.
"Ada apa aja?"
Kiere membuka isi lemari pendingin dan melihat apa saja yang ada di dalamnya. "Ada ikan, daging, ayam, udang, brokoli, kentang, wortel, tomat. Masih ada yang lain juga tuh, lihat aja sendiri."
Xiera menatap isi dari lemari pendingin itu dengan takjub. Isinya sangat lengkap. Bahkan ada beberapa cake dan camilan.
"Masak yang simpel aja. Rara udah laper banget."
"Ya udah Paman masakin nasi goreng aja kalau gitu."
Kiere mengambil beberapa potong kue dan camilan serta susu lalu meletakannya di atas meja makan standar namun mewah yang ada di hotel itu. "Kamu makan ini aja dulu buat ganjel perut kamu sambil nunggu Paman masak."
"Rara bantuin Paman aja." Kiere menolak. Ia tak ingin di bantu oleh Xiera, ia bisa melakukannya sendiri. "Duduk aja sana."
Xiera mengangguk patuh lalu mengambil sendok dan memotong kue yang ada di hadapannya. Sesekali Xiera mencuri pandang ketika Pamannya sedang memasak. Pamannya benar-benar luar biasa. Sangat tampan meskipun berbalutkan apron.
"Nih makan." Kiere menyodorkan sepiring nasi goreng dengan sepotong ayam ke hadapan Xiera.
"Terima kasih Pamannn. Paman gak makan juga?" Tanya Xiera yang melihat Pamannya hanya membuat seporsi nasi goreng.
"Paman bukan kamu yang mudah lapar." Ejek Kiere pada Xiera yang dibalas delikan tajam oleh Xiera.
Xiera menutup matanya dan melipat tangannya berdoa sebelum makan.
"Gimana? Enak?" Tanya Kiere saat Xiera memasukan suapan pertamanya.
"Hm... lumayan lah." Jawab Xiera seolah-olah menilai maskaan Pamannya biasa saja. Padahal nasi goreng buatan Pamannya ini sangat enak. Mengalahkan nasi goreng buatannya yang terbilang enak.
"Cih.. tinggal bilang enak saja susah." Xiera tak menghiraukan perkataan Pamannya. Ia hanya fokus pada makanan yang ada di depannya.
"Sini piringnya biar Paman cuci." Kiere hendak mengambil piring bekas nasi goreng yang ia masak tadi beserta piring kecil tempat kue yang sudah habis Xiera makan.
"Biar Rara aja. Paman tadi udah capek-capek masak buat Rara. Sekarang biar Rara aja yang beresinnya." Xiera berjalan menuju wastafell tempat mencuci piring. Ia juga membersihkan peralatan bekas memasak yang di pakai oleh Pamannya tadi.
Usai membersihkan semuanya, Xiera menghampiri Pamannya yang sedang menonton. Ingin rasanya Xiera tertawa melihat tontonan Pamannya. Ibunya, Florence mengatakan bahwa, Mamanya bilang kalau Pamannya itu adalah Mafia. Tetapi, apakah Pamannya itu masih bisa di sebut sebagai seorang Mafia yang berkecimpung di dunia gelap, ketika menonton film anak-anak? Pamannya menonton serial anak-anak yang berasal dari Rusia. Seorang anak perempuan dengan seekor beruang.
"Tak usah menahan tawa mu. Jika ingin tertawa, maka tertawalah." Ucap Kiere dengan datar tanpa melihat Xiera. Ia sudah merasakan kehadiran Xiera sejak tadi. Dan ia yakin, keponakannya merasa lucu mendapati Pamannya menonton serial anak-anak.
Akhirnya, tawa Xiera pecah. Sungguh, ia tak menyangka Pamannya suka menonton serial anak perempuan dengan beruang itu. Bahkan, Xiera baru menyadari jika layar kunci handphone milik Pamannya itu adalah anak perempuan itu dengan seekor beruang.
"Sudah puas?" Tanya Kiere yang langsung mematikan layar handphonenya ketika ada notif masuk.
"Lagian Paman sih. Katanya Mafia kok suka nya sama Masha and The Bear." Ujar Xiera dengan geli. Kiere mengangkat salah satu alisnya mendengar perkataan Xiera.
"Kamu tau dari mana kalau Paman itu
Mafia?" Tanya Kiere pada Xiera yang sudah duduk di sampingnya."Ibu. Ibu tau dari Mama. Oh iya, Ibu bilang ke Rara katanya Mama ada pesan buat Rara. Rara di suruh buat nasehatin Paman. Mama bilang, Paman harus berhenti dan keluar secara permanen dari dunia gelap Paman. Mama gak mau Paman kenapa-napa."
'Kak Yela bahkan masih memikirkan tentang diriku," batin Kiere.
"Paman kenapa gak mau kerja yang normal-normal aja? Jadi pengusaha kayak Papa misalnya?"
"Jadi maksudmu pekerjaan Paman tidak normal?" Tanya Kiere sambil menatap Xiera bertanya. Xiera menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bukannya iya yah? Hehehe." Jawab Xiera kikuk.
Pletak.
Kiere menyentil kening Xiera pelan. "Paman juga pengusaha. Perusahaan Papamu bahkan bekerja sama dengan perusahaan milik Paman."
"Trus kenapa Paman mesti jadi Mafia? Paman gak ada niatan mau berhenti gitu? Rara di dunia ini cuma punya Ibu, Papa sama Paman doang. Paman pun juga baru muncul. Rara gak mau kehilangan keluarga Rara lagi."
Kiere terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Xiera. "Paman sudah berjanji sama diri Paman sendiri. Kalau suatu saat nanti Paman bertemu dengan wanita yang Paman cintai. Maka, Paman akan berhenti dan keluar."
"Trus kapan Paman ketemu sama orang yang Paman cintai? Biar Paman bisa berhenti."
Kiere tersenyum kecil. "Mungkin sebentar lagi."
——————————————————————————
⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️——————————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Teen FictionSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...