PRINCE XAVERION 28

3.2K 216 13
                                    

👑P a r t 2 8👑

Ben dan yang lainnya kembali menuntut penjelasan bagaimana cara Prince mengklaim Xiera untuk menjadi pacar Prince

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben dan yang lainnya kembali menuntut penjelasan bagaimana cara Prince mengklaim Xiera untuk menjadi pacar Prince.

"Yah abis itu Prince cegat Rara bareng rombongannya di gang deket sekolah. Jalan pintas mau ke panti. Di awalnya nyuruh Rara narik kalimat Rara yang bilang kalau geng Prince itu geng sampah. Tapi Rara gak mau. Trus Prince marah, nyengkram tangan Rara kuat banget sambil narik Rara sampe-sape Rara nabrak dada nya Prince. Abis itu Prince cium Rara, trus bilang kalau Rara punya nya Prince. Jadi, Rara gak boleh deket-deket sama cowok lain. Udah gitu aja. Abis itu Prince pergi ninggalin Rara setelah nyium Rara."

Xiera terhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya dengan kesal dan marah. "Papa tau gak? Itu ciuman pertama Rara yang di ambil Prince. Abis itu dia ninggalin Rara kayak kambing congek. Nyebelin banget!"

Ben menatap Alvariel dengan kesal. Sedangkan yang di tatap tidak perduli.

"Udah gak usah dengerin Prince. Kamu boleh deket sama siapa pun. Prince bukan pacar kamu. Masalah First Kiss kamu, Papa bakalan bikin perhitungan sama Prince." Ujar Ben sambil mengelus lembut rambut Xiera.

Alvariel melotot kesal pada Ben. "Mana bisa gitu! Anak lo itu pacarnya anak gua! Lo gak usah ikut campur urusan mereka Ben."

Ben seolah-olah tak mendengar perkataan Alvariel.

'Rasaiin lo. Emang enak di abaiin.' Batin Ben tersenyum senang karna berhasil mengabaikan Alvariel.

"Kamu—" tunjuk Alvariel pada Xiera. "Jangan pernah tinggalin Prince. Kalau sampai itu terjadi, saya gak akan segan-segan buat ngurung kamu."

"Ngapain lo ngancem-ngancem anak gua! Siapa lo bisa ngatur-ngatur anak gua? Lo gak berhak ngatur anak gua sedikitpun! Gua yang bapaknya bukan lo!"

"Ck. Lo berdua kayak bocah! Gak bisa apa jaga image dikit depan anak lo?"

"Diem lo!" Sentak Ben pada Melvin yang mengomentari perdebatan Alvariel dan Ben.

"Kenapa Daddy sama Uncle di sini?" Tanya Prince yang baru saja datang bersama anggota inti ARGON lainnya dengan masih menggunakan seragam sekolah.

"Lah? Emang kenapa kalau gua di sini? Anak gua juga ada di seini." Jawab Ben sewot lalu memeluk Xiera posesif.

"Uncle gak usah peluk-peluk pacar Prince!" Prince mencoba melepaskan pelukan Ben dari Xiera. Dengan sedikit tenaga yang kuat. Prince berhasil melepaskan pelukan Ben dan Xiera. Lalu, dengan cepat Prince membawa Xiera kedalam pelukannya.

"Anak gua bangsat." Maki Ben pelan namun masih bisa terdengar oleh Richard. Karna, posisi Richard berada di sebelah Ben.

"Mulut lo Ben. Depan anak lo."

"Heh! Lepasin anak gua!" Perintah Ben dengan kesal. Matanya menatap Prince marah.

"Dia pacar Prince."

"Apa-apaan lo! Anak gua itu! Lo cuma pacarnya ya! Bukan suaminya yang bisa ngatur-ngatur!" Teriak Ben marah pada Prince.

"Dad, Prince mau nikah sama Xiera. Daddy bisa urus pernikahan Prince secepatnya?" Tanya Prince dengan santai. Namun, dapat membuat semua orang yang ada di ruang tamu itu tercenggang.

"Sialan anak lo Va!" Maki Ben berteriak lalu menarik paksa Xiera dan menyembunyikan Xiera di balik badannya.

"Jangan pernah deketi Xiera lagi!" Ancam Ben pada Prince.

"Uncle gak berhak ngatur Prince." Jawab Prince santai.

"Lo juga gak berhak ngatur gua!"

"Prince gak ngerasa pernah ngatur uncle."

"Sialan! Kamu masuk ke kamar sekarang." Titah Ben pada Xiera, namun tertahankan karna ucapan Prince.

"Yuk kita ke kamar sekarang. Buat baby yang lucu." Ucapan Prince itu membuat Ben marah.

Bugh.

Ben memukul wajah Prince dengan kuat bahkan sampai Prince terjatuh.

"Woi Ben!"

"Prince."

Seru para anggota inti ARGON terdahulu dan sekarang.

"Papa!" Seru Xiera berusaha menahan Ben namun di larang oleh Melvin.

"Biarin aja. Papa kamu lagi butuh samsak. Dia lagi kalut."

Mereka membiarkan Ben dan Prince bertengkar. Sudah tak terhitung berapa kali Ben dan Prince saling memukul dan meninggalkan jejak luka.

Setelah hampir satu jam berkelahi, keduanya kelelahan dan terbaring di atas lantai sambil mengatur pernafasan mereka.

"Sorry. Tapi, Uncle bener-bener gak restuin kalian nikah sekarang." Ujar Ben setelah sekian lama mereka diam.

"Uncle kalau butuh samsak bisa dateng ke markas. Gak usah jadiin Prince samsak!" Ucap Prince dengan sarkas.

"Males."

"Sayang, kamu gak mau obatin aku? Papa kamu jahat jadiin aku samsak." Ujar Prince memelas yang membuat semuanya terbelak tak percaya.

"Anjir anaknya Alva. Serem banget anjirrrr.."ujar Melvin sambil menggelengkan kepalanya.

"Gua merinding bangsat liat Prince kek gitu."

"Sama sat. Gua juga."

Ucapan Rey di balas oleh Nick yang juga merasakan hal yang sama.

"Obatin sendiri. Aku mau obatin Papa." Ujar Xiera cuek lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil kotak p3k.

Xiera keluar bersama dengan Florence. Xiera meminta tolong pada Florence untuk mengobati Papanya, Ben. Karna, Xiera harus mengobati Prince.

"Gua pikir Xiera bakalan biarin Prince ngobatin dirinya sendiri." Ujar Nick yang melihat Xiera sedang membersihkan luka yang ada di sudut bibir Prince.

"Pacar gua gak mungkin ngabaiin gua." Ujar Prince dengan nada sombong. Yang dibalas dengusan dari Nick dan yang lainnya.

"Saya bisa mengobati luka saya sendiri. Anda tak perlu repot membantu saya." Ujar Ben menahan Florence yang hendak membantunya.

"Udah kali Ben. Biarin Florence yang ngobatin lo. Sok kuat lo." Akhirnya dengan paksaan dari teman-temannya dan juga putrinya. Ben mengizinkan Florence untuk mengobati lukanya.

Posisi saat ini, Ben sedang berhadapan dengan Florence. Begitu juga dengan Prince dan Xiera.

Saat Xiera tengah fokus dengan luka di wajah Prince. Denga mudahnya, Prince mengangkat Xiera agar duduk di pangkuannya.

"Heh! Turunin anak gua!" Ucap Ben marah namun akhirnya meringis kesakitan karna lukanya.

"Xiera kejauhan jadinya susah ngobatin Prince. Kalau Prince pangku kan jadi lebih deket." Ujar Prince sambil menatap Xiera dengan dalam membuat Xiera salting.

Prince mendekatkan bibirnya ke telinga Xiera dan membisikan sesuatu yang membuat Xiera terdiam menegang.

"Kamu jangan gerak-gerak ya. Adik aku sensitif di deket kamu, takutnya adik aku makin bangun."

——————————————————————————

⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️

——————————————————————————

Aku masih kecil, gak tau apa-apa.
Maap baru bisa up!!!
Mau Next? Vote sama Komen dulu dong!!!

Btw, yg typo tadi udh di benerin ya ^ ^

PRINCE XAVERION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang