👑 P a r t 0 6 👑
Xiera berjalan sambil bersenandung mengikuti irama musik yang sedang ia dengar dengan headset yang tersambung ke handphonenya. Ia bahkan tidak menyadari ada sebuah motor yang mengiringinya di jalan menuju sekolah.
Sampai mereka tiba di sekolah, Xiera tetap tidak menyadari keberadaan orang itu.
Xiera berjalan menuju ke ruang kelasnya. Ia meletakan tas nya lalu mengeluarkan bekalnya.
Xiera menelungkupkan kepalanya di atas meja dengan berbantalkan tangannya. Dalam posisi headset yang masih terpasang di telinganya.
Tanpa Xiera sadari, ia mulai masuk ke alam mimpinya.
Prince mendekati Xiera yang sudah tertidur, ia mengelus pelan rambut Xiera. Memperhatikan wajah damai Xiera yang sedang tertidur.
"Gua baru tau, seorang Ketua ARGON, Aarav Ace Prince Xaverion bakalan bisa bucin kek gitu." Ujar pria berambut ikal, Nick.
"Lebih parah dari pada Rey." Sahut pria di sebelah Nick, Damian.
"Gua aja terus nistain." Dengus Rey dengan kesal.
"Gua takut guru bakalan masuk. 5 menit lagi bel njir. Si Prince suruh balik ke kelas gih."
"Lo aja sana panggil. Gua ogah jadi samsak gratis."
"Balik. Biarin Prince sendirian." Ketiga pria itu menatap pria yang sebelas dua belas sifat nya seperti Prince, Zean.
"Setia kawan sekali besti."
"Jijik Nick! besti besti!"
"Dah ah, gua ngikut Zean balik ke kelas. Dari pada kena marah pak tompel. Di suruh keliling lapangan. Percuma banget skincare gua."
Akhirnya, ke empat pria yang berdiri di depan kelas Xiera pergi meninggalkan Prince sendirian.
Bel masuk berbunyi. Namun, Prince tetap tak bergeming menatap wajah damai Xiera. Ia bahkan tak menghiraukan siswa yang memiliki bangku tempat duduk Prince saat ini. Siswa itu juga tak berani menegur Prince. Bahkan, suasana kelas Xiera pun hening karna mereka takut dengan tatapan tajam Prince saat mereka bersuara.
"Pagi anak-anak. Tumben kalian pada diem? Biasanya ribut pagi-pagi." Ucap seorang guru wanita sambil meletakan tas dan buku nya di atas meja guru.
"Tri kenapa kamu duduk bertiga sama Yoga dan Haris?" Tanya guru wanita itu heran.
"I-itu Bu, di bangku saya ada Aarav." Jawab, Tri sambil menunjuk ke Prince yang masih tak bergeming dan terus menatap wajah Xiera.
"Aarav? Kenapa kamu di sini? Kelas kamu kan di sebelah. Sana balik ke kelas kamu." Ucap guru itu namun tak ada balasan dari Prince.
"Aarav Ace Prince Xaverion silahkan kembali ke kelas kamu. Dan Bella, bangunkan Xiera." Bella menatap gurunya dengan tatapan memelas. Ia sangat takut membangunkan Xiera jika ada Prince di samping Xiera.
"Kenapa kamu natep Ibu kayak gitu?"
"Bu Melinda yang cantik. Kalau si Bella bangunin Xiera, yang ada Bella bakalan di marahin oleh Aarav. Kita aja tadi bicara dikit langsung di tatap tajam oleh Aarav."
Guru itu pun menghela nafasnya pelan. Kemudian berjalan mendekati meja Xiera. Mencabut headset yang terpasang di telinga Xiera. Dan itu tak luput dari penglihatan Prince. Prince menatap tajam orang yang sudah mencabut headset milik Xiera. Namun, Prince terkejut ketika mendapati seorang guru wanita. Namun, keterkejutan itu tak berlangsung lama. Karna, Prince langsung dengan cepat mengubah raut wajahnya kembali datar.
"Kenapa kamu di sini? Kelas kamu kan di sebelah. Sana balik ke kelas kamu." Titah guru itu yang di abaikan oleh Prince.
"Aarav Ace Prince Xaverion! Balik ke kelas sana!" Titah guru itu kembali dengan nada tinggi yang membuat Xiera menggeliat bangun.
Xiera terkejut mendapati guru nya di depan meja nya.
"Bagus ya Xiera, sana cuci muka. Dan kamu Aarav balik ke kelaa kamu sekarang!" Xiera menolehkan pandangannya ke samping dan menemukan Prince duduk di sampingnya.
"K-kenapa kamu duduk di sini?"
"Ekhm. Sekarang bukan waktunya pacaran! Kalau mau pacaran nanti setelah pulang sekolah. Xiera cepat cuci muka kamu dan balik lagi ke kelas. Dan kamu Aarav, silahkan kembali ke kelas kamu." Xiera dengan patuh berjalan keluar kelas untuk mencuci muka. Di ikuti dengan Prince yang berjalan di belakangnya.
"Kenapa kamu ngikutin aku?" Prince hanya diam tak bergeming menatap Xiera.
Melihat Prince yang hanya diam saja, Xiera akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi dan menghiraukan Prince yang berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Kok kamu masih di sini?" Tanya Xiera setelah keluar dari dalam kamar mandi.
Xiera berdecak kesal lalu berjalan menuju kelasnya tanpa memperdulikan apa yang di lakukan oleh Prince.
——————————————————————————
⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️——————————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Dla nastolatkówSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...