PRINCE XAVERION 44

2.5K 187 9
                                    

👑P a r t  4 4👑

Karna tak ada satupun para suami yang menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karna tak ada satupun para suami yang menjawab. Akhirnya, para istri menyerah. Mereka hanya dapat percaya pada suami mereka masing-masing saat ini.

"Kamu ikut Alinka ke mansionnya dulu. Nanti anak-anak di anter ke sana pulang sekolah." Ucap Kiere pada Florence

"Kenapa?" Florence terlihat bingung saat ini. Ada apa sebenarnya yang terjadi?

"Kamu ikutin aja semua yang aku katakan. Nanti aku akan menjelaskannya ketika masalahnya sudah selesai."

Florence menganggukkan kepalanya patuh. Kiere dan yang lainnya bergegas pergi meninggalkan kediaman Florence yang sudah di jaga oleh beberapa Bodyguard suruhan mereka.

Saat tiba di markas ARGON, suasana terlihat sepi. Karna, para anggota ARGON sedang bersekolah saat ini.

"Jadi, ada yang udah nemuin siapa dalang dari penyerangan subuh tadi?" Tanya Alvariel lebih dulu membuka suara. Semuanya menggelengkan kepala mereka. Mereka bahkan tak mendapatkan sedikit petunjuk pun.

"Kita belum bisa nentuin siapa target orang itu. Karna, kita semua ngumpul di rumah Florence. Gua yakin bukan Florence, Xiera maupun anak-anak panti yang jadi targetnya. Karna, selama ini mereka aman-aman aja. Tapi, setelah ketemu dengan kita. Satu persatu masalah datang ke mereka. Itu artinya, musuh kita nargetin kita."

Semuanya setuju dengan pemaparan Ben.

"Cuma ada satu cara buat tau siapa dalangnya." Perkataan Nakula mengundang semua mata menatapnya.

"Jangan lupain kalau dulu gua sama Alva pernah jadi musuh. Jadi, sebisa mungkin gua mancing anak-anak ARGON untuk berantem sama Dragon."

"Maksud lo?" Tanya Melvin tak paham.

"Kita adain acara lagi. Dan kita semua harus ngumpul. Gua yakin orang itu pasti bakalan ngirim anak buah nya lagi buat nyerang kita."

"No. Gua gak mau. Terlalu beresiko. Apalagi istri gua lagi hamil. Anak-anak kita juga masih ada yang kecil." Tolak Farrel dengan cepat. Ia tak setuju dengan ide Nakula.

"Gua ngerti perasaan lo. Tapi, bener juga apa yang di bilang oleh Nakula. Kalau mau dapat ikan, kita harus pancing pakek umpan."

Farrel menatap sinis pada Ben "Gua tetep gak setuju." Tekan Farrel dengan marah.

"Dah-dah. Kita di sini bukan mau ribut bukan mau debat. Tapi, kita mau cari tau siapa pelaku dari penyerangan tadi subuh." Ujar Diego menegahi.

"Kita pakai cara Nakula. Lo tenang aja, bakalan ada perlindungan ganda untuk istri sama anak-anak kita. Kita bakalan buat persiapan." Putus Alvariel yang langsung ingin di tentang oleh Farrel.

"Gua tau lo khawatir sama Belvia yang lagi hamil. Lo khawatir sama anak lo sama ponakan-ponakan lo juga. Tapi, kalau kita masih gak bisa nangkep orang itu. Istri sama anak kita bakalan terus dalam bahaya." Sela Kenan.

PRINCE XAVERION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang