👑Part 59👑
Xiera bersenandung pelan sambil merapikan apartemennya. Sudah 3 bulan lebih ia tidak melihat Prince secara langsung setelah hari terakhir Prince berada di Mexico.Prince sempat mengutarakan niat nya malam itu. Mengatakan bahwa ia ingin Xiera pindah bersamanya ke Harvard. Namun, Xiera menolak mentah-mentah tawaran Prince. Lagi pula, Xiera sudah nyaman di kampusnya. Ia tidak ingin mengulang kembali beradaptasi di lingkungan baru.
Dan juga setelah mengetahui bahwa Xiera memiliki kekasih. Banyak pria di kampus Xiera yang merasakan patah hati. Mereka tak sebanding dengan Prince. Dari segi ketampanan, kepintaran dan finansial. Seperti namanya 'Prince' yang benar-benar tak memiliki cela. Sempurna dari segi mana pun.
Drt.. drt.. drt..
Handphone milik Xiera bergetar. Terdapat panggilan video dari Prince. Xiera mengambil cardigan panjangnya lalu memakainya sebelum menerima panggilan video dari Prince.
Xiera tersenyum melihat Prince yang tengah duduk di meja belajarnya. Xiera yakin Prince menyandarkan handponenya di layar laptop.
"Kamu dari mana?" Tanya Prince yang membuat Xiera mengernyit heran.
"Gak dari mana-mana."
Dagu Prince terangkat menunjuk pakaian Xiera dari handphonenya. "Kenapa pakek cardigan kalau gak dari mana-mana?"
"Ohh.. aku cuma pakek tanktop." Prince menganggukan kepalanya paham.
"Kamu gak jalan?"
"Gak ah, mending beresin apartemen abis itu tidur."
"Syukurlah. Lagipula aku gak mau kamu kelayapan. Nanti ada cowok yang godain kamu." Rengut Prince dengan kesal dan Xiera hanya tertawa menanggapinya.
Prince menghela nafasnya dengan kasar. "Maaf aku jarang hubungin kamu akhir-akhir ini. Aku beneran mau cepet-cepet wisuda biar bisa bareng sama kamu."
Xiera tersenyum kecil, "Jangan terlalu di paksain. Nanti kamu sakit. Jarak kita jauh kalau kamu sakit. Aku gak bisa ngerawat kamu."
"Aku beneran kangen kamu. Pengen peluk kamu. Pengen manja-manja sama kamu. Pengen cium kamu juga." Rengek Prince mengacak-acak rambutnya kesal.
"Kasihan banget sih sayangnya aku ini. Cup cup cup..."
Xiera tertawa kecang melihat wajah cemberut Prince. Tingkah Prince benar-benar menghiburnya.
"Kamu tau gak? Aku lagi marah sama Daddy." Adu Prince pada Xiera.
"Kenapa marah sama Daddy?"
"Kamu tau kan aku cepet-cepet pengen wisuda. Makanya sekarang udah mau nyusun." Xiera menganggukkan kepala.
"Masa Daddy bilang gini. 'Sehabis kamu wisuda kamu langsung ngelola perusahaan Daddy yang ada di LA. Dan Daddy gak terima penolakan' Gimana aku gak kesel coba. Aku sengaja pengen cepet-cepet lulus itu karna pengen sama-sama dengan kamu. Eh Daddy malah nyuruh aku ngurus perusahaannya yang ada di sana. Kan nyebelin."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
JugendliteraturSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...