👑Part 55👑
Prince saat ini berada di Shay's Pub and Wine Bar karna ajakan temannya, Mark. Sejujurnya Prince sangat enggan untuk datang. Tapi sialnya, temannya menyeretnya ke kamar dan menyuruhnya untuk bersiap-siap.
Prince sangat risih berada di sini. Belum lagi para wanita kurang belaian itu selalu melemparkan dirinya pada Prince.
"Hai, boleh aku duduk di sini?" Tanya seorang perempuan yang cukup cantik.
Prince hanya diam tak menjawab. Mau perempuan itu duduk disini atau di tempat lain pun Prince tak ada hak untuk melarang. Karna tempat ini bukan miliknya.
"Aku gak tau kalau orang seperti kamu suka datang ke tempat ini. Aku pikir kamu hanya tau belajar saja hahaha." Ucap perempuan itu mencoba mengakrabkan diri pada Prince.
"Oh iya, kamu tau gak? Minggu depan kita akan pergi ke Meksiko, ke ITESM. Untuk melakukan study tour. Ah, lebih tepatnya mencari suasana belajar di kampus lain." Prince mengernyitkan dahinya. Karna tak mengerti apa maksud dari ucapan perempuan itu.
"Kita satu jurusan Prince. Aku berada satu tingkat di atasmu. Kepintaranmu itu membuat kita dapat berada di kelas yang sama." Akhirnya Prince paham. Ternyata perempuan ini satu jurusan dengan nya.
"Apa kamu ikut? Setau ku semuanya harus ikut tanpa terkecuali. Kita semua akan belajar di sana."
Prince hanya menganggukan kepalanya. Ia terlalu malas untuk meladeni perempuan itu.
Seminggu berlalu, hari ini Prince akan terbang ke Mexico bersama dengan teman-temannya. Entah kenapa perasaan Prince menjadi gelisah dan tak nyaman.
"Prince. Ayo..." Mark mengajak Prince masuk ke dalam pesawat. Ia mengambil tempat untuk duduk di samping Prince. Sebenarnya Mark juga pintar. Hanya saja ia sangat nakal dan juga seorang pemain wanita. Membuat orang tak akan percaya jika ia pintar. Bahkan Prince sendiri pun mungkin juga akan seperti itu jika tidak secara langsung melihat keseriusan Mark jika di dalam kelas.
"Ah gak sabar untuk sampai ke Meksiko. Katanya, anak-anak di jurusan Seni dan Desain sangat cantik dan menggoda. Kau harus menemaniku nanti untuk bertemu dengan wanita-wanita cantik itu."
Prince berdecak kesal. Selalu wanita yang ada di pemikiran Mark.
"Apa kau tak bisa hidup jika tidak ada wanita Mark?" Tanya Prince dengan sinis. Namun, Mark menanggapinya dengan santai.
"Tentu. Wanita itu bagaikan heroin. Sangat susah lepas jika sudah bergantungan."
"Kau hanya akan merusak banyak wanita dan membuat dirimu terkena penyakit."
Mark berdecak kesal. "Aku selalu menggunakan pengaman. Dan lagi pula mereka yang melemparkan diri padaku. Bukan aku yang mengajak." Prince menggelengkan kepalanya mendenharkan jawaban Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Novela JuvenilSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...