👑P a r t 3 6👑
Sudah 3 hari emosi Prince tak terkendali. Hal sepeleh saja bisa di besar-besarkannya. Seperti yang terjadi saat ini. Hanya karna bunyi notifikasi di salah satu handphone milik anggota ARGON. Prince menyita seluruh handphon baik anggota ARGON maupun Dragon. Bahkan, Prince tak mengizinkan mereka bermain sesuatu. Mereka hanya bisa berdiam diri.
"Xiera kapan sih di balikin sama Pamannya? Gedek gua liat Prince yang kayak gini." Bisik Rey pelan pada Damian.
"Mana tau gua. Lo pikir lo doang? Gua juga kali." Balas Damian ikut berbisik.
"Lo pikir dengan lo berdua bisik-bisik gitu gak buat bising hah! Lo bernafas aja udah bising apalagi lo ribut!" Bentak Prince lalu pergi ke kamar pribadinya yang ada di markas itu.
"Anjing si Prince. Kalau kita gak nafas brti kita mati bego." Maki Rey setelah Prince tak terlihat lagi.
"Prince makin parah njing. Keknya kita mesti gerak sendiri deh. Kita mesti nyelinap ke tempat Pamannya Xiera."
"Setuju. Tapi, kita gak tau dimana tempat Pamannya Xiera." Ujar Nick meyetujui saran Damian.
"Lacak aja." Usul Gentar, salah satu anak Dragon.
"Atau gak tanya sama Papanya Xiera?"
"Bokapnya Xiera aja kagak tau dimana anaknya. Lo mau nanya bokapnya?" Ujar Rey malas.
"Trus gimana dong? Capek gua anjing dimarahin mulu sama Prince. Enak juga gua salah baru dimarahin. Lah ini, gua ada salah kagak malah dimarah-marahin."
Di saat mereka semua ribut memperdebatkan cara menemukan Xiera. Zean beranjak dari tempat duduknya dan mengambil handphonenya yang di simpan oleh Prince. Mengetikan sesuatu di handphonenya sebelum mendekatkan handphonenya ke telinganya.
"Dimana?" Tanya Zean pada orang yang di telponnya.
"Oke, thanks." Zean memutuskan sepihak panggilan teleponya. Ia berjalan mendekati teman-temannya.
"Ambil handphone kalian, lihat lokasi yang gua kirim barusan." Semuanya langsung bergegas beranjak mengambil handphone masing-masing.
"Hotel bintang lima? Buat apaan? Lo mau party di sana?" Tanya Rey pada Zean.
Zean menatap Rey dengan datar. "Hotel tempat Paman Xiera tinggal."
Mereka semua membulatkan mata mereka. Bagaimana bisa Zean mendapatkan informasi itu? Sedangkan, Ben dan para anggota ARGON dan Dragon sebelumnya saja tidak dapat menemukannya.
"Alamat IP punya bokap Xiera sama Prince di blokir oleh Pamannya Xiera. Sama juga dengan teman-temannya Bokap Xiera. Kita juga kena blokir karna Pamannya Xiera pikir kita juga bakalan nyari tau tentang keberadaan mereka. Tapi, Pamannya gak berpikir kalau orang lain bisa ngelakuin itu buat kita." Papar Zean menjelaskan pada teman-temannya.
"Tunggu dulu nih ya. Lo sekalinya ngomong panjang ternyata rumit juga di pahami. Intinya aja dah." Ujar Nick yang tak paham maksud daei Zean.
"Akses kita semua di blokir Pamannya Xiera."
"Jadi maksud lo, lo nyuruh orang lain yang aksesnya gak di blokir Pamannya Xiera buat nyari keberadaan mereka?" Zean menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Damian.
"Gak sia-sia gua punya teman kek lo." Ujar Rey bangga sambil menepuk pundak Zean yang langsung di tepis oleh Zean.
"Jahat banget lo sama gua."
"Jadi gimana? Mau langsung ke sana atau konfirmasi ke Prince sama Bokapnya Xiera dulu?"
"Lebih baik mereka gak boleh tau dulu." Semua mata memandang Zean. Mereka tak mengerti mengapa Zean merahasiakannya dari Ben dan yang lainnya.
"Kita semua pasti di awasin secara rahasia. Bisa jadi ada orang yang mata-matai kita trus ngasih tau ke Paman Xiera."
"Bener kata Zean. Kita juga gak bisa langsung pergi ke sana. Pamannya Xiera pasti curiga. Kita harus ada persiapan lebih dulu." Ujar Vero salah satu anggota Dragon yang setuju dengan pemikiran Zean.
"Rencananya emang mau gimana?"
👑P R I N C E X A V E R I O N👑
"Pamannnnnn... kapan Rara bisa pulanggggg." Rengek Xiera hampir setiap saat. Ini sudah hari ketiga ia tinggal dengan Pamannya. Pamannya memang baik dan mampu memenuhi keperluan Xiera. Namun, tetap saja, Xiera merindukan Papanya, Ibunya dan terlebih lagi Prince. Rasanya sehari tanpa di peluk oleh Prince, tanpa di usap rambutnya oleh Prince serasa ada yang hilang di hari Xiera. Belum lagi, Prince tak ada mengucapkan sepatah kata pun ketika ia ulang tahun kemaren. Justru, ia malah di culik oleh Pamannya.
"Sampe Papa kamu dan yang lainnya bisa nemuin keberadaan kamu." Jawab Kiere yang masih fokus dengan dokumen di tangannya.
"Pasti Paman nyusahin Papa sama yang lainnya kan? Ibu itu ahli IT, Paman Melvin juga. Sudah pasti Paman nyusahin mereka kan?." Tuding Xiera pada Pamannya.
Dengan santai Kiere menjawab "Membuat mereka menemukanmu dengan mudah itu sangatlah tidak seru."
Xiera bedecak kesal dan menghentakan kakinya di lantai. Xiera mulai meneteskan air matanya.
"Kenapa kamu nangis?" Tanya Kiere dengan panik ketika melihat Xiera menangis.
"Hiks.. Rara kangen Papa hiks.. Rara juga kangen Ibu hiksss R-rrara juga kangen Princeee hikssss. Paman jahat hiksss." Kiere menarik Xiera kepelukannya. Ia mengusap pelan punggung keponakannya.
"Maafin Paman ya. Paman gak ada maksud buat kamu sedih. Paman cuma pengen tau, seberapa keras usaha mereka buat nemuin kamu. Paman cuma pengen tau, mereka pantas atau tidak untuk menjaga kamu."
Xiera tak menanggapi pernyataan Pamannya. Ia masih saja terus menangis. "Okey, Paman kasih mereka kelonggaran. Kalau mereka masih gak bisa nemuin kamu. Itu artinya mereka gak layak buat jagain kamu. Mereka aja gak bisa datang cepat buat nyelamatin kamu."
Xiera menggigit geram tangan Pamannya membuat Kiere berteriak kesakitan. "Kamu vampir ya? Sakit banget gigitan kamu."
"Emangnya Paman sehebat apa hah makanya bisa bilang mereka gak pantes buat Rara?! Paman aja baru bisa nemuin Rara sekarang!" Teriak Xiera dengan kesal.
Kiere tertegun, ia tau ia salah karna baru mencari Xiera. Kiere menarik lembut Xiera ke pelukkannya. "Maafin Paman ya. Seharusnya Paman mencari Mama kamu lebih cepat. Seharusnya Paman gak meninggalkan Mama kamu sendirian di sini."
Xiera lelah, seharusnya ia juga tak melampiaskan semua kekesalannya pada Pamannya. Pamannya mungkin memiliki alasan tersendiri melakukan semuanya. Ia hanya pasrah dalam pelukan Pamannya sampai ia tak sadar bahwa ia sudah tertidur pulas di pelukan Pamannya.
——————————————————————————
⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️——————————————————————————
Gak tau yah, Sorbey blank banget. Ide nya tuh kek mentok gitu. Sorbey semalem maksain buat nulis part ini biar selesai. Biar paginya Sorbey bisa update dan gak buat kalian nunggu. Nnti pas revisi aja deh... di perbaikin letak kesalahannya
Jangan lupa Vote and Komennyaaaaaa..
Maaciwwww.Have a nice day guyssss..
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Ficção AdolescenteSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...