👑P a r t 2 7👑
Saat ini Xiera tengah membuat kue bersama dengan Florence. Xiera tak masuk sekolah karna Prince sudah mengizinkan Xiera. Fokus membuat kue, mereka bahkan tak menyadari bahwa Ben dan teman-teman Ben sudah pulang."Rara." Panggil Ben yang membuat Xiera dan Florence mendongak.
"Papa!" seru Xiera sambil menghambur ke pelukan Ben. "Rara kangen sama Papa."
"Papa juga kangen sama kamu, nak."
"Kalian ngobrol di luar aja jangan di dapur." Xiera, Ben dan yang lainnya pergi menuju ruang tamu. Sedangkan Florence, ia membuatkan minuman dan cemilan terlebih dahulu sebelum kembali menyelesaikan kue pesanannya.
"Papa kenapa lama?" Tanya Xiera yang saat ini berada di rangkulan Ben. Anak-anak panti yang lainnya saat ini tengah tidur siang.
"Maaf ya sayang, Papa ada pekerjaan tambahan. Jadinya, Papa gak bisa cepet pulang."
"Rara kangen Papa. Rara kira Papa bakalan tinggalin Rara." Ucap Xiera dengan suara kecil. Hati Ben terasa tersayat mendengar perkataan putrinya. Hampir saja putrinya merasa bahwa ia akan meninggalkan putrinya.
"Papa juga kangen sama kamu. Papa udah pernah bilang bukan? Papa gak akan pernah tinggalin kamu lagi. Kamu hidup Papa sekarang." Xiera memeluk Ben dengan erat. Melepaskan rindu yang ia tahan sejak Ben pergi ke luar kota.
"Kamu baik-baik aja kan selama Papa gak ada?" Tanya Ben pada Xiera yang berada di rangkulannya.
Dengan wajah yang tenang Xiera menjawab. "Rara baik-baik aja kok Pa."
Ben memasang raut wajah datar. "Kamu jangan bohong sama Papa."
"Rara beneran—"
"Xiera Brianka William." Ben memanggil Xiera dengan nama lengkap yang Ben berikan.
Xiera menundukan kepalanya, ia tak berani menatap wajah Papanya. "Maaf Pa."
Ben menghela nafasnya pelan. Ia tak bermaksud untuk memarahi putrinya. Tapi, ia juga tak ingin Xiera memendam masalahnya sendiri.
"Papa gak marah sama kamu. Papa cuma mau kamu terbuka sama Papa. Cerita sama Papa kalau ada yang ganggu kamu."
Ben memeluk Xiera, ia tak ingin membuat putrinya takut.
"Ini kenapa? Kok tegang banget suasananya?" Tanya Florence yang membawa baki berisikan minuman dan toples cemilan.
"Rara kenapa?"
Xiera mendongak melihat Florence lalu menggelengkan kepalanya. "Rara gak papa kok Bu. Rara cuma kangen sama Papa."
Florence menggelengkan kepalanya kecil sambil tersenyum. "Ya udah. Lanjutin acara kangen-kangenannya. Ibu mau balik ke dapur lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE XAVERION [END]
Novela JuvenilSequel Alinka's Story! __________________________________________________________________ Aarav Ace Prince Xaverion. Pria yang memiliki panggilan khusus yaitu 'Prince' memiliki gelar yang berbahaya. Dalam diamnya ia bisa menghancurkan musuhnya dala...