PRINCE XAVERION 16

3.7K 217 5
                                    

👑P a r t 1 6👑

Saat ini para inti ARGON terdahulu sedang berkumpul di markas ARGON. Terlihat Nakula juga hadir disana.

"Jadi, gimana caranya lo bisa ketemu sama anak lo?" Tanya Farrel pada Ben dengan penasaran.

"Mudah aja." Jawaban singkat dari Ben membuat Farrel melemparkan bantalan sofa ke kepala Ben. Sangat mengherankan, padahal mereka sudah pada berumur dan menjadi seorang Ayah. Tapi masih bersikap seperti anak-anak saja.

"Sakit bego!"

"Makanya jawab yang jelas!"

Ben berdecak sebelum mengubah posisi duduknya agar lebih nyaman. "Anak gua pacaran sama si Prince. Jadi, waktu kemaren kita nguntit si Prince ke rumah pacarnya. Di situ gua ngelihat anak gua pertama kali setelah hampir 18 tahun."

Nakula yang mendengarkan penjelasan Ben menggelengkan kepalanya. "Lo gak ada kerjaan apa nguntit Prince pacaran? Prince udah gede kali."

"Dah dah back to topic. Trus istri lo? Riela?" Tanya Farrel lagi.

Ben tersenyum sedih berusaha meghalau agar air mata nya tidak jatuh. "Udah tenang di surga." Ujar Ben pelan sambil menundukan wajahnya.

Baik Alvariel, Farrel, Kenan dan Nakula mereka memasang wajah terkejut. Kecuali, Melvin, Richard dan Diego yang sudah tau lebih dahulu.

"Lo yang sabar. Lo mesti kuat. Lo masih punya anak lo." Ujar Nakula menyemangati Ben.

"Riela meninggal karna apa?" Tanya Kenan

"Stres sama jantung lemah, waktu umur Xiera 2 bulan. Sebulan setelah pergi dari gua." Jawab Ben dengan air mata yang sudah mengalir.

"Gua gak abis pikir dengan pemikiran orang tua lo. Gimana bisa waktu itu mereka ada pikiran buat ngebunuh Istri sama anak lo." Ujar Melvin

"Lo gak ada niatan buat ketemu sama orang tua lo?" Tanya Alvariel

"Gak. Buat apa? Buat ngingetin gua kalau mereka adalah monster yang tega misahin gua sama keluarga kecil gua?" Jawab Ben dengan nada sinisnya.

"Gua rasa kita mesti buat rencana deh. Lo udah ketemu sama anak lo. Otomatis orang tua lo pasti bentar lagi juga bakalan tau. Mereka pasti ngirim mata-mata. Jadi, gua saranin demi keamanan anak lo. Lebih baik lo siapin penjaga deh." Ujar Richard menyarankan.

"Buat apa penjaga kalau Prince sama anak ARGON, Dragon bisa jagain." Jawab Farrel menyahuti.

"Tapi mereka gak mungkin bisa 24 jam jagain Xiera." Ujar Richard lagi.

"Sehabis pulang sekolah kan ada si Ben."

"Gak. Bener kata Richard. Gua juga gak bisa 24 jam ngawasin Xiera. Gua juga harus kerja. Va, lo tau dimana tempat bisa nyewa bodyguard terbaik gak?" Tanya Ben pada Alvariel

Alvariel menganggukan kepalanya singkat. "Nanti siang kita ke sana."

"Gua bakalan minta tolong Om Max buat kirim mata-mata untuk ngawasin pergerakan orang tua lo, gak papa kan?" Tanya Farrel meminta persetujuan Ben.

Ben menganggukan kepalanya setuju. Kedua orang tua nya memang harus di awasi jika tidak mungkin mereka akan melakukan sesuatu pada putrinya.

👑P R I N C E  X A V E R I O N👑

Suasana ramai di kantin tak membuat para siswa/i mengurungkan niat mereka untuk datang dan duduk menikmati jam istirahat mereka disana.

Mereka dengan tenang menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan. Namun, ketenangan mereka tak berlangsung lama.

"Cepet beliin gua makanan bukannya malah nangis gak jelas lo!" Teriak seorang gadis dengan nada jengkel. Sedangkan yang di teriaki hanya bisa menunduk menangis karna tak memiliki uang.

"S-saya beneran hiks gak ada hiks uang Kak."

"Lo pikir gua percaya sama ucapan lo hah!" Ujarnya sambil mencengkram dengan kuat dagu gadis yang ada di hadapanya.

"Cepet pergi beli sana!" Dengan kasar gadis itu di hempaskan ke lantai kantin.

Terdengar suar terkesiap dari orang-orang disana. Namun, tak satu pun yang berani membantu gadis itu. Mereka berharap Xiera datang ke kantin saat ini. Atau paling tidak ada yang melaporkannya pada Xiera.

"Wah.. wah.. wah. Udah balik lagi ke sekolah bukannya tobat malah makin kasar ya." Ujar seorang gadis dari arah pintu kantin.

"Gua gak ada urusan dengan lo. Dan oh ya satu lagi, gua bakalan buat perhitungan sama lo. Gara-gara lo—

Tunjuk gadis itu pada gadis yang masih setia berdiri di pintu masuk kantin.

"Gua mesti kena skors. Dan gara-gara lo, kartu atm gua di sita sama bokap gua!"

"Nona Aristella, itu sama sekali bukan urusan saya. Anda sendiri yang membuat anda menerima itu."

"Itu semua gara-gara lo anjing! Lo tuh cuma anak panti ya. Gak usah sok belagu lo!"

"Trus?" Tanya gadis yang ada di ambang pintu itu dengan santai.

"Lo gak usah ikut campur urusan gua." Tekan Aristella.

"Gua. Xiera Althafian, bakalan terus ngusik lo balik kalau lo ngusik orang-orang kayak dia." Tunjuk Xiera pada gadis yang menjadi korban bully-an Aristella.

Xiera berjalan mendekati gadis yang di bully itu. Kali ini, ia tidak mengenali siapa gadis yang menjadi target bully Aristella.

Berdiri di samping gadis yang di bully itu. Xiera menatap Aristella dengan rendah. "Ngebully orang, ngambil hak orang, ngerampas uang jajan orang. Kejahatan lo itu udah banyak. Lo itu lebih hina dari pada binatang. Lo perlakuin dia kayak dia udah gak ada harga lagi. Lo permaluin dia di depan semua orang. Lo ngedorong dia sampe jatuh ke lantai seolah-olah dia gak berharga. Lo masih layak di sebut manusia? Perbuatan lo itu menjijikan!"

Aristella memasang wajah penuh amarah. Ia tak terima di hina oleh gadis panti seperti Xiera. Dengan kasar Aristella mengambil gelas kaca yang ada di atas meja lalu di lemparkan ke arah Xiera.

Prang.

Bunyi pecahan kaca terdengar nyaring di kantin itu. Suasana seketika menjadi hening.

Terlihat darah menetes di atas lantai kantin. Tetesan darah itu membuat Aristella tersenyum penuh kemenangan.

——————————————————————————

⚠️WARNING BAHASA KASAR DAN UMPATAN⚠️
⚠️BUKAN AREA BOCIL⚠️
⚠️WARNING ADEGAN +⚠️

——————————————————————————

PRINCE XAVERION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang