PRINCE XAVERION 38

2.7K 185 3
                                    

👑P a r t  3  8👑

👑P a r t  3  8👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bugh.

Suara hantaman pukulan terdengar jelas di ruangan yang hening itu. Semua orang terkesiap melihatnya.

"Buat apa anda datang ke sini!" Teriak Melvin setelah memberikan pukulan di wajah Kiere.

"Stop it Vin! Ini di Rumah Sakit, lo gak boleh ganggu pasien lain." 

"Untuk apa anda datang ke sini?" Tanya Richard pada Kiere.

Kiere tak menjawab pertanyaan dari Melvin dan Richard, ia hanya diam menatap ke ranjang tempat Florence terbaring lemah.

"Puas sudah membuatnya seperti itu!" Seru Melvin dengan nada yang sedikit di tinggikan.

Cklek.

Semua orang kecuali Kiere menatap ke arah pintu, guna melihat siapa yang baru saja datang.

"Dimana putriku??" Seru Ben bertanya pada Kiere. Orang yang baru saja datang adalah Ben, Alvariel dan Farrel.

"Putri anda sudah di bawa pergi oleh kekasihnya dan teman-temannya." Federick mewakili Kiere menjawab pertanyaan dari Ben.

"Prince?" Beo Ben.

Federick menganggukan kepalanya.

"Bisa tinggalkan saya dan Florence di sini berdua?" Pinta Kiere setelah lama diam tak bergeming.

"Tidak." Seru Melvin menolak dengan keras.

Mendengar penolakan dari Melvin membuat Federick meminta bantuan Alvariel  untuk membiarkan Kiere berdua dengan Florence. Akhirnya, dengan terpaksa semua orang menuruti perkataan Alvariel.

Kiere berjalan mendekati brankar tempat Florence terbaring. Ia duduk di kursi yang sudah di sediakan di samping brankar itu.

Kiere menggambil tangan kanan Florence yang terpasang jarum infus. Menciumnya lembut sebelum mengenggamnya dengan lembut agar tak menyakiti Florence.

"Sebelumnya aku pernah mengatakan, bahwa kita akan bertemu lagi. Tapi, bukan pertemuan seperti ini yang aku inginkan."

"Aku terlalu bodoh. Aku bahkan membuatmu terbaring lemah di Rumah Sakit ini. Maafkan aku." Sesal Kiere di hadapan Florence yang masih terlelap.

"Aku tak akan mempersulit Ben lagi. Aku juga tak akan menjauhkan Xiera dari kalian. Aku akan pastikan kalian semua akan bahagia setelah ini."

Kiere berdiri dan menundukan kepalanya. Ia mencium lembut kening Florence. "Aku mencintaimu, Florence Quiela."

Setelah mengatakan hal itu, Kiere beranjak menuju pintu keluar. Tanpa sepatah kata, ia pergi meninggalkan orang-orang yang berada di luar ruangan itu.

Sedangkan, di dalam ruangan. Florence membuka matanya, air mata menetes tanpa seizinnya. Sejujurnya, Florence sudah bangun saat Melvin berteriak. Namun, ia memilih untuk memejamkan matanya dan mendengarkan apa yang ingin mereka semua katakan.

PRINCE XAVERION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang