1 #Lukisan baru

1.2K 34 0
                                    

Happy Reading

Duduk di salah satu kursi cafe sendirian adalah kebiasaan ku , sambil menikmati hembusan angin karena cuaca hari ini cukup dingin membuat gadis cantik ini menggerutu karena tidak memakai pakaian yang tebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di salah satu kursi cafe sendirian adalah kebiasaan ku , sambil menikmati hembusan angin karena cuaca hari ini cukup dingin membuat gadis cantik ini menggerutu karena tidak memakai pakaian yang tebal .

" gini nih kalau engga nurut omongan bunda " gerutu gadis cantik itu .

dia Ana, Ana Elvania nama yang terbilang cukup manis seperti orang nya mempunyai mata bulat dan berwarna cokelat , rambut yang panjang dan tebal , hidup mancung kulit putih dan bibir yang berbentuk menyerupai love , terlihat menggemaskan bukan ?

Gemercik air dari atas langit pun mulai berjatuhan membuat Ana langsung mendongak melihat kaca kafe yang mulai berembun .

Ana mengambil kanvas dan cat air yang sudah di siapkan di dalam tas nya dan alat alat untuk melukis selalu Ana bawa ke manapun .

tidak heran kalau Ana tidak bisa hidup tanpa melukis , dari kecil papih nya selalu mengajarkan melukis dan selalu memperkenalkan hasil hasil lukisan , Ana kecil pun tertawa sangat menyukai lukisan dan sampai Ana memasuki taman kanak kanak Ana sudah mendapatkan banyak piala hasil lomba .

Dan bagi Ana lukisan juga mempunyai arti yang sangat dalam untuk Ana.

Flassback

saat Ana umur 9 tahun saat sedang lomba melukis di tingkat provinsi tiba tiba saja Bunda mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan dan seketika dunia Bunda dan Ana hancur seketika .

ya berita tentang Papih nya yang kecelakaan membuat Bunda langsung bergegas ke rumah sakit dan menitipkan Ana kepada guru pembimbing nya , Ana yang tidak tau apa apa pun hanya menangis karena Bunda nya meninggalkan sendiri .

Saat sudah sampai di rumah sakit tiba tiba saja Bunda langsung memeluk Ana ,mencium kepala Ana berkali kali , membuat Ana bingung kenapa Bunda nya menangis ? .

" Bunda kenapa ? , Kenapa Ana di bawa ke rumah sakit , siapa yang sakit Bunda ? , Bunda kenapa nangis Ana ada salah sama Bunda? " Semua yang Ana tanyakan tidak ada satu pun yang Bunda jawab , hanya memeluk dengan erat membuat Ana bertanya tanya .

" Bunda kenapa ?"

" Ana , Papih kecelakaan , Papih udah engga ada sayang " jawab nya sambil memeluk Ana lagi dia tidak kuat harus mengatakan yang sebenarnya terasa sakit melihat wajah anak nya itu .

Ana yang mendengar itu hanya terdiam , mematung seakan akan dunia berhenti degupan jantung Ana terasa kencang , tidak mungkin , ini tidak mungkin tolong , ini pasti bohong kan ? .

" HAHA Bunda bohong sama Ana kan ? , ih Papih mana Bun mau main petak umpet jangan di rumah sakit dong , Papih kan tau Ana engga suka bau obat , suruh Papih udahan dong Bun , mana ya papih biar Ana cari "

" Papih " panggil Ana berjalan ke arah ruangan yang baru saja Bunda keluar dari ruangan itu dengan air mata yang terus mengalir , Bunda yang melihat itu tidak kuat .

KenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang