17 #Mulai dekat

187 7 0
                                    

" melihat dia bahagia membuat rasa benci gue semakin besar "

-Vano

Happy Reading

Vano tersenyum getir saat melangkah memasuki ruangan yang berabau obat obatan , ya sekarang Vano berada di salah satu rumah sakit di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano tersenyum getir saat melangkah memasuki ruangan yang berabau obat obatan , ya sekarang Vano berada di salah satu rumah sakit di Jakarta . menatap seseorang yang sedang tersenyum ke arah nya membuat Vano ikut tersenyum membalas senyum orang yang di sanyangin nya .

" gimana sekolah kamu ? " Vano duduk di bangku saat seseorang wanita itu bertanya sambil mengelus rambut Vano dengan lembut .

" sekolah Vano baik mah " jawab nya , dia mamah nya Vano seseorang yang sangat Vano sayangin .

" mamah mau pulang sayang , nanti kalau mamah di sini terus gimana mamah cari uang untuk kehidupan kita? " Vano yang mendengar itu menatap wanita paruh baya itu kasihan , Vano memang bukan dari kalangan orang atas dia bisa memasuki sekolah itu karena prestasi dan otak Vano yang jangan di ragukan mempunyai otak pintar membuat Vano bisa lolos masuk School Fernand .

mamah nya sudah melarang untuk masuk sekolah itu karena biaya yang cukup mahal apalagi wanita itu tidak mau anak nya di bully karena hanya dari golongan kalangan bawah , tapi Vano meyakinkan mamah nya untuk bisa masuk sekolah itu tanpa mamah Vano memikirkan bayar pendidikan Vano.

akhirnya Vano lolos masuk seleksi prestasi dari nilai Vano yang cukup tinggi membuat cowok itu mendapatkan beasiswa dan untuk bayar spp Vano tidak perlu bayar hanya mengikuti belajar dengan baik dan nilai yang tidak turun .

sebenarnya Vano bisa memasuki sekolah tanpa harus masuk sekolah itu tapi Vano mempunyai niat lain untuk bisa masuk sekolah itu , ya njat Vano ingin menghancurkan seorang Kenzo Fernandez.

***

Kenzo terus tersenyum saat melihat wajah senang yang di pancarkan oleh Ana , mereka sedang di belakang rumah Kenzo . saat selesai merapihkan kamar Thalia mereka berdua langsung memulai latihan basket untuk ujian Ana minggu depan .

" huft cape banget " Ana menyeka keringat nya rasanya melelahkan latihan basket membuat Kenzo tersenyum tipis dan melangkah ke arah Ana sambil menyerahkan sebotol air dingin , dengan senang hati Ana menerima dengan senyum manis nya .

" makasih Ken " saat merasa kesusahan membuka tutup botol itu membuat Ana meringis karena jari nya memerah karena terlalu maksa membuka tutup botol , Kenzo yang peka langsung mengambil minum itu dan dengan cepat Kenzo membuka botol itu tanpa beban .

" kalau engga bisa ngomong " ucap Kenzo sambil memberika botol minum itu yang sudah terbuka membuat Ana mematung tapi langsung tersadar mendengar perkataan cowok itu dengan cepat Ana meminum air minum yang dingin itu .

KenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang