ALLARA'01

13.4K 332 31
                                    

happy reading

    Allara berfikir pernikahan akan membawa kebahagiaan dan perubahan besar bagi kehidupan nya. Namun pada kenyataannya, ia terlalu tinggi dalam berekspektasi. Allara tidak sebebas itu, kehidupan Allara diatur oleh orang tuanya. Perjanjian yang mereka lakukan dimasa lalu, membuat Allara terpaksa menikah dengan laki-laki yang bahkan belum ia kenal sebelumnya.

Masih ada secercah harapan di benak Allara, berharap Kaiden seperti laki-laki dalam novel yang ia baca. Meskipun perjodohan, tapi perlahan mulai saling mencintai. Namun, nyatanya, novel hanya novel. The real, kenyataan tak seindah ekspektasi. Semua itu hanya harapan belaka. Buktinya, sudah satu bulan semenjak pernikahan, tidak ada perubahan sedikit pun. Rasanya Allara ingin sekali protes kepada penulis.

Drama terjadi tiap kali Allara dan suaminya bertemu sanak saudara. Mereka sudah seperti pelakon handal, berpura-pura menjadi pasangan yang harmonis dan romantis di depan keluarga.

Seperti hal nya sekarang, Allara tersenyum kala suaminya, Kaiden, memegang erat pinggang nya ketika berbicara di pesta perayaan anniversary yang diadakan keluarga Kaiden.

"Mama udah ngga sabar pengen gendong cucu" ujar Helen, ibu Kaiden. Perempuan paruh baya itu menatap Allara dengan senyuman manis yang menyelipkan sebuah harapan.

Kaiden terkekeh, "Sabar, Ma. Kita lagi berusaha. Iya kan, sayang" ia melirik Allara, sedikit menunduk karena postur tubuh Allara yang lebih pendek darinya.

Perempuan itu tersenyum. "Iya, Ma. Lara juga pengen cepet-cepet punya anak"

"Kasian juga Lara kalo Kaiden gempur tiap hari" Padahal kenyataannya, Laki-laki itu tidak pernah menyentuh Allara sama sekali.

Kaiden memindahkan tangannya, memegang bahu Allara yang tidak tertutup apapun karena gadis itu sedang memakai dress tanpa lengan. Bahkan, Kaiden sama sekali tidak memperdulikan penampilan nya. Ia terlalu bodoamat Tidak seperti laki-laki diluaran sana yang tidak mau wanita nya memakai pakaian terbuka. Ah, sepertinya Kaiden spesies berbeda, kenapa juga Allara jadi membanding-bandingkan?

"Sayang, udara nya makin dingin. Kita pulang aja ya?" Allara mengangguk tipis.

"Yang punya bini mah beda" sindir Zian-adik Kaiden-sambil melirik pasangan didepannya.

"Makanya cari cewek, Zian. Ngga capek Lo nyolo mulu"

"Udah nemu sih, Bang. Tapi bini orang. Menantang banget kalo Gue pepet. Mana suami nya sayang banget sama dia"

"Siapa emang?"

"Kak Lara"

"Bangsat, Lo" Zian terkekeh berhasil membuat kesal kakak nya.

"Bahasa Kamu, Kaiden. Ngga sopan banget didepan istri. Ada Mama kamu juga loh, disini" peringat Halen.

"Siapa suruh mancing-mancing"

"Yaudah, daripada kemaleman, mending kalian pulang. Angin malem ngga baik juga, apalagi Lara pake baju tanpa lengan kaya gitu"

Allara tersenyum kikuk. Kaiden menggenggam tangan perempuan itu, lalu berpamitan. Tidak bertahan lama, drama itu berakhir ketika mereka sampai di parkiran.

Kaiden langsung melepaskan genggaman nya. "Jangan harap gue betah pegangan tangan sama lo"

"Idiihh! Kamu pikir aku mau gitu lama-lama pegangan tangan sama kamu?" Allara menatap Kaiden sengit, sementara yang ditatap lebih memilih pergi menuju mobil. "IHH EMANG MAU! MAU BANGET BANGET BANGEET! KAPAN LAGI KAANN PEGANGAN TANGAN SAMA SUAMI TERCINTAAA"

Allara berlari kecil menuju mobil. Takut-takut kalau Kaiden tega meninggalkan nya dan ia harus pulang sendiri. Oh tidak!

___

"Kamu mau Aku bikinin sesuatu, Kaiden?" tawar Allara begitu sampai di rumah mereka.

"Ga perlu" jawab Kaiden, melepas jam tangan nya.

"Emangnya Kamu ngga laper? Kan belom makan malem. Tadi Kamu cuma nyicip minuman doang disana"

"Gue bilang ga perlu ya ngga perlu"

"Jangan gitu dong! Aku udah niat baik mau bikinin kamu makanan, masa responnya kaya gitu" Allara sedikit tidak terima. "Ya...Aku tau aku belom bisa masak, ngga sejago chef Renata, tapi, aku yakin masakan aku rasanya ngga terlalu buruk, kok. Kalo-IHH KOK MALAH PERGI SIH?!"

Allara mendengus sambil menatap punggung laki-laki itu yang perlahan menjauh. Kenapa laki-laki itu bisa sangat menyebalkan?

604 word

Oke, sebenernya cerita ini hasil perombakan cerita sebelah yang udah aku unpub, aku harap kalian suka, selalu suka sama cerita yang aku buat.

Kurang lebihnya, aku harap kalian bisa maklumin karna aku masih dalam proses belajar. Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen temen kamu yaa!

Thanks, all❤️

16 april 2022

ALLARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang