ALLARA'34

1.4K 94 7
                                    

Anyeonggg!

Ini part pertama di 2023 omo omoo!

Semoga tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yaa. Bahagia selalu kaliaann❤️

Semoga juga kaiden insaf ya HAHA aamiin. Maapkeun dibikin kesel Mulu [laughwithtears]

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini yaa.

Happy reading

“Pret!”

Allara seolah menampis perkataan laki-laki itu, membuat kaiden menatapnya. Perempuan itu kembali menghindar, ia berbalik dan berjalan membuat kaiden mengikutinya.

“Lo tuh ngomong aja manis, tapi sikap gitu lagi. Kesalahan diulangin lagi” ujar Allara.

“My bad. Sorry”

“Ya, ya”

“Allara”

“Apa?” tanya allara tanpa menoleh, perempuan itu fokus menatap ke depan, berjalan menuju kamarnya.

“Lo jelek kalo marah”

Allara sontak menghentikan langkah dan berbalik lalu menatap kaiden. Apa? Apa katanya? Tidak ada kah kata yang lebih sopan? Kaiden terlalu blak-blakan.

“Bener-bener ngga habis pikir ya gue sama Lo, kaiden. Udah Dateng malem-malem, ganggu tidur, nyium tiba-tiba, sekarang ngatain gue jelek—wah! Mau baku hantam, mas?”

Kaiden terkekeh. “Siapa takut?” tanya Kaiden sambil mengikis jarak.

Laki-laki itu menatap allara dengan mimik serius sebelum menggelitik perempuan itu.

Allara tentu memberontak. Geli yang menguasai membuat dia tak bisa menahan tawa nya.

Gelak mereka memecah keheningan apartment malam hari ini.

“Kaiden” panggil Allara. Suaranya sedikit teredam karna perempuan itu tengah berada di pelukan kaiden.

“Hm?” Kaiden sedikit menunduk menatap allara yang menengadah. Proporsi tubuh yang timpang membuat Allara hanya sebatas dada laki-laki itu.

Kaiden mengelus surai lembut allara. Perempuan itu tiduran sambil memeluk Kaiden. Sangat nyaman. Hal yang allara suka setelah menikah.

Ya, allara akui kesalahan kaiden memang fatal. Sangat fatal. Hingga ia merasa tidak ada hubungan apapun diantara mereka. Namun, allara rasa terus-menerus bergelung dengan permasalahan tersebut hanya menyakiti dirinya. Allara ingin istirahat dari segala prahara rumah tangga yang menimpa mereka, menikmati perlakuan kaiden terlepas dari segala hal yang telah dilakukan laki-laki itu. Lagipula, saat hamil muda seperti ini tidak boleh stress kan?

“Kenapa? Need something?” tanya Kaiden karna allara diam saja.

“Gue mau nanya deh, sama lo. Tapi harus dijawab seyuyur-yuyurnya” Kaiden mengangguk, menatap allara menunggu apa yang akan dikatakan perempuan itu.

“Lo sayang ngga sama gue?”

“Lo tau jawabannya”

“Ish! Justru gue ngga tau, makanya nanya. Kalo gue tau ngga bakal nanya. Gimana sih, kaiden”

Kaiden terkekeh sebentar. “Sayang. Gue sayang sama lo, Allara. Gue udah pernah bilang itu sebelumnya kan?”

Allara mengangguk. “Iya, tapi kaya—”

ALLARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang